top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Anthem Liverpool, Lagu Teater Musikal yang Mengglobal

Tembang pengiring teater musikal yang beralih jadi lagu sepakbola paling dikenal.

9 Mei 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Skuad Liverpool hanyut dalam selebrasi bersama puluhan ribu suporter mereka menyanyikan "You'll Never Walk Alone" (Foto: Twitter @LFC)

LANTUNAN lirik lagu itu bergema di segenap pelosok Stadion Anfield. Nada dan maknanya begitu kuat hingga membuat bulu kuduk merinding. Sebuah anthem legendaris bertajuk “You’ll Never Walk Alone” mengiringi perjuangan dahsyat Jordan Henderson dkk. ketika menghadapi tim bertabur bintang Barcelona di partai leg kedua semifinal Liga Champions, Selasa (7/5/2019) malam atau Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.


Liverpool bikin geger. Setelah digilas 0-3 pada leg sebelumnya di Camp Nou, markas Barcelona, “The Reds” membalik keadaan Anfield kendati tampil tanpa trio “Firmansah” alias Firmino, Mané, Salah. “Gempa lokal” terjadi beberapakali setelah Divock Origi dan Giorginio Wijnaldum, masing-masing mencetak dua gol, bergantian menjebol gawang Marc-André ter Stegen.


Alhasil, laga berakhir 4-0, “The Reds” membalikkan agregat jadi 4-3 dan melaju ke final. Penampilan itu jadi salah satu comeback terhebat Liverpool dalam sejarah Liga Champions setelah yang dilakukannya pada 2005 ketika membalik skor AC Milan di final. Klopp dan anak-anak asuhnya lantas tenggelam dalam selebrasi dan bersama saling menyanyikan anthem mereka. “Walk on, walk on. With hope in your heart. And you’ll never walk alone…You’ll never walk alone.”


Lagu Teater Musikal


Lagu yang populer disingkat YNWA itu aslinya merupakan salah satu lagu pengiring teater musikal Broadway bertajuk Carousel!. Diciptakan duet Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein II pada April 1945, YNWA mengisahkan kehidupan seorang janda yang ditinggal mati suaminya akibat perang. Masa itu Perang Dunia II memasuki babak akhir.


“’You’ll Never Walk Alone’ merupakan pelipur lara bagi para janda perang yang hidup sendiri untuk melanjutkan hidup bersama anak-anaknya berbekal uang pensiun mendiang suaminya,” ungkap Tim Carter dalam Rodgers and Hammerstein’s Carousel.


Tembang karya Rodgers-Hammerstein itu lantas direkam Frank Sinatra di tahun yang sama. Banyak musisi lantas latah meng-cover YNWA. “Semenjak saat itu lagunya turut di-cover Elvis Presley, Ray Charles, Johnny Cash, Bob Dylan, Paul McCartney, dan Aretha Franklin. Baru pada 1960-an ketika Gerry Marsden yang tergabung di band asal Liverpool, Gerry and the Pacemakers, turut merekam lagu itu hingga menjadi lagu sepakbola ayng dikenal dunia,” tulis Daniel J. Svyantek dalam Sports and Understanding Organizations.


Gerry and the Pacemakers mengaransemen ulang You"ll Never Walk Alone pada 1963 (Foto: Wikipedia/Metropolitan Photo Service)
Gerry and the Pacemakers mengaransemen ulang You"ll Never Walk Alone pada 1963 (Foto: Wikipedia/Metropolitan Photo Service)

Gerry and the Pacemakers mengaransemen ulang YNWA jadi lebih nge-pop dan bernuansa Merseybeat. Hasil recording pada 2 Juli 1963 itu dirilis tiga bulan kemudian dan berhasil masuk top 10 lagu terpopuler Inggris.


Saat itu, hanya Stadion Anfield yang punya disc jockey (DJ) yang acap memutar 10 lagu terpopuler lewat pengeras suara sebelum kick-off. YNWA pertamakali diperdengarkan di Anfield pada 19 Oktober 1963, jelang The Reds menjamu West Bromwich Albion. Sepuluh hari kemudian lagu itu melesat ke puncak tangga lagu. “Mereka (DJ stadion) memainkan lagu top 10 (biasanya) dari 10 ke urutan satu. Jadi ketika (You’ll Never) Walk Alone naik ke urutan nomor satu, dimainkan sebelum kick off,” ujar Marsden, dikutip Independent, 25 Oktober 2013.


Pada 29 Oktober 1963, YNWA diputar persis jelang laga. Mulai saat itulah ia masuk ke relung hati para Liverpudlian. “Empat pekan lagu itu jadi yang teratas dan ketika tak lagi masuk top 10, lagu itu mulai dipinta the Kop (julukan suporter Liverpool): ‘Mana lagu kami? Mana lagu kami?’,” sambung Marsden.


Hingga akhir musim di mana Liverpool juara, lagu itu “otomatis” jadi anthem klub yang sekota dengan band legendaris The Beatles itu. Lagu YNWA lantas “resmi diberikan” Gerry and the Pacemakers untuk Liverpool saat keduanya tampil bersamaan di program The Ed Sullivan Show milik CBS pada musim panas 1964.


“Saya yang meminta Ed (host acara) untuk turut mendatangkan tim ke acara itu. Saat bertemu di acara itu, Bill Shankly (pelatih Liverpool) berkata: Gerry, saya telah memberi Anda sebuah tim untuk dibanggakan dan Anda telah memberi kami lagu untuk dibanggakan’,” ujarnya menirukan Shankly.


Kendati YNWA lantas juga dijadikan “anthem” beberapa klub lain, seperti Glasgow Celtic (Skotlandia) atau Borussia Dortmund (Jerman), publik global lebih mengenal YNWA lekat kepada Liverpool.



Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page