top of page

Sejarah Indonesia

Berebut Asa Di

Berebut Asa di Desa

Arus informasi mengalir ke desa-desa. Tak mau kecolongan, lewat program Koran Masuk Desa, pemerintah menjadikan desa sebagai medan pertempuran.

Oleh :
26 Mei 2023
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ali Moertopo menerima plakat lambang Departemen Penerangan dari Harmoko, 21 Maret 1983. (Repro Rekaman Peristiwa Sinar Harapan '83).

  • Aryono
  • 26 Mei 2023
  • 7 menit membaca

PADA 11 Maret 1981, publik Bandung dihebohkan dengan penyerangan Polsek Cicendo yang menewaskan empat polisi. Pelakunya adalah kelompok Jamaah Imran –yang beberapa hari kemudian membajak pesawat Garuda di Palembang. Penyerangan itu mendapat perhatian pers. Tak ingin bocor, Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) yang dipimpin Laksamana Soedomo memberikan pengarahan kepada wartawan yang bersifat off the record, tak boleh dikutip. Namun, dua surat kabar, Sinar Indonesia Baru di Medan dan Mandala di Bandung tetap saja memberitakannya, sebuah pelanggaran kode etik jurnalistik.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Atas Nama Hukum Napoleon Bonaparte

Atas Nama Hukum Napoleon Bonaparte

Daendels mereformasi sistem hukum Hindia Belanda. Memperbaiki sistem peradilan sembari mengangkanginya.
Reformasi Atas Nama Revolusi

Reformasi Atas Nama Revolusi

Terinspirasi semangat revolusi Prancis, Daendels mereformasi total birokrasi pemerintahannya. Semua dijadikan pejabat pemerintah, diberi pangkat militer, dan digaji.
Langkah Militer Daendels

Langkah Militer Daendels

Daendels membangun militer, benteng pertahanan, dan strategi perang untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.
Anak Hattem Penyambung Lidah Napoleon

Anak Hattem Penyambung Lidah Napoleon

Daendels mengemban ide-ide Revolusi Prancis dalam kariernya hingga menjadi gubernur jenderal Hindia Belanda.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia Tenggelam di Samudra Hindia

Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia Tenggelam di Samudra Hindia

Penampilan Frans Meeng di Piala Dunia 1938 dipuji media Belanda. Perang membuat dia dan kakaknya yang bermain di klub yang sama harus menderita di Samudera Hindia dengan akhir berbeda.
bottom of page