- Amanda Rachmadita
- 30 Apr
- 6 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
SEJAK Konferensi Asia-Afrika sukses diselenggarakan di Bandung pada 18 hingga 24 April 1955, ibu kota Jawa Barat itu dipandang sebagai pusat gerakan pembebasan dan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme yang mengancam perdamaian dunia. Perwakilan dari 29 negara Asia dan Afrika hadir di Bandung untuk membahas berbagai isu global dan menggalang solidaritas di tengah perebutan dominasi Barat dan Timur. Konferensi Bandung ini lebih dari sekadar pertemuan internasional terbesar pertama setelah Perang Dunia II. Konferensi ini merupakan tonggak penting dalam sejarah dunia. Sebab, dalam pertemuan inilah untuk pertama kalinya negara-negara non-Barat secara kolektif menggabungkan kekuatan tanpa Barat.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












