- Mohammad Kholid Ridwan

- 26 Jul
- 4 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
KITA hidup di zaman di mana huruf-huruf di belakang nama lebih diperhatikan ketimbang isi kepala. Ir., Dr., atau S.T., M.M., Ph.D. menjadi mantra sosial yang membuka pintu kekuasaan dan prestise. Gelar bukan lagi sekadar pengakuan keilmuan, tapi telah berubah menjadi simbol kelas, bahkan komoditas yang diperdagangkan.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












