- Jay Akbar
- 30 Nov 2010
- 4 menit membaca
Diperbarui: 1 hari yang lalu
MARET 1978 suatu pagi. Emil Salim menerima telepon dari ajudan Presiden Soeharto. Dia diminta menemui presiden di Pelabuhan Tanjung Priok. Emil Salim segera meluncur. Setibanya, dia dibawa masuk ke dalam kapal motor. Soeharto sudah menunggu.
“Dahulu saya suka memancing di teluk Jakarta, tapi sekarang terpaksa harus lebih ke dalam Selat Sunda menjauhi Jakarta,” ujar Soeharto.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












