top of page

Sejarah Indonesia

Jakarta Dalam Kartu

Jakarta dalam Kartu Pos

Bermula dari alat komunikasi, kartu pos lalu jadi media untuk banyak hal. Di lembar-lembarnya, Batavia ikut diabadikan.

25 Juni 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Rumah kampung di Batavia dalam kartu pos terbitan FB Smits. (Koleksi Olivier Johannes Raap).

SEWAKTU berkunjung ke sebuah pasar loak di Brussel, Belgia pada 2003, Olivier Johannes Raap penasaran terhadap serakan “sampah” yang menarik perhatiannya. Dia mendatanginya lalu mengubek-ubek “sampah” itu. Betapa girangnya dia ketika di antara tumpukan itu ditemukan selembar kartu pos bertahun 1934 yang dikirim dari Malang ke Belgia. Penemuan itu disertai rasa herannya bagaimana bisa ada orang yang membuang kartu pos berharga itu.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Neraka di Ghetto Cideng

Neraka di Ghetto Cideng

Jepang menyatakan Kamp Cideng sebagai ghetto “terlindungi”. Kenyataannya, hidup para interniran seperti di neraka.
S.K. Trimurti Menyalakan Api Kartini

S.K. Trimurti Menyalakan Api Kartini

S.K. Trimurti ikut membangun Gerwani, organisasi perempuan paling progresif. Namun, Trimurti mengundurkan diri ketika Gerwani mulai oleng ke kiri dan dia memilih suami daripada organisasi.
Pesta Panen dengan Ulos Sadum dan Tumtuman

Pesta Panen dengan Ulos Sadum dan Tumtuman

Kedua jenis ulos ini biasa digunakan dalam pesta sukacita orang Batak. Sadum untuk perempuan dan Tumtuman bagi laki-laki.
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
bottom of page