top of page

Sejarah Indonesia

Jalan Baru Sufisme

Jalan Baru Sufisme Hamka

Hamka mendekati ilmu tasawuf secara lebih “dingin”, hampir sebagai pengamat yang menjaga jarak. Dia tidak pernah mengidentifikasi dirinya sebagai sufi. ~M. Dawam Rahardjo.

16 Mei 2024
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi Buya Hamka. (Betaria Sarulina/Historia.ID).

PADA 2007, ketika mengunjungi Istanbul, saya mendapat buku Emerald Hills of the Heart: Key Concepts in the Practice of Sufism. Buku yang dikarang ulama besar Turki Fethullah Gülen itu, mengupas kata-kata kunci dalam tasawuf dan penjelasan yang cukup mudah dimengerti. Bagi saya, buku demikian segera mengingatkan pada karya klasik Hamka, Tasauf Modern (ejaan yang tetap dipertahankan dalam buku itu tasauf, bukan tasawuf). 

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Akademi Pencetak Koki

Akademi Pencetak Koki

Sekolah memasak semula hanya mempersiapkan seorang wanita untuk menjadi ibu rumah tangga. Kemudian berkembang menjadi sekolah profesi yang menjanjiikan.
Para Penjaga Rasa

Para Penjaga Rasa

Tanpa koki hingga penulis buku resep, apa yang kita makan mungkin takkan lagi sama.
Jejak Buku Masak

Jejak Buku Masak

Bahkan Presiden Sukarno pun peduli adanya buku resep masakan. Dia memprakarsai pengumpulan dan penerbitan buku yang menghimpun resep-resep masakan seluruh Indonesia.
Mengecap Lezatnya Kecap

Mengecap Lezatnya Kecap

Kecap manis asli dari Indonesia. Ia teman setia berbagai masakan khas Nusantara.
Jagung yang Limbung

Jagung yang Limbung

Jagung pernah menjadi pilihan utama sebagai bahan makanan Pokok. Lalu hanya menjadi pengganti beras kala paceklik.
bottom of page