top of page

Sejarah Indonesia

Jejak Pakualaman Dalam

Jejak Pakualaman dalam Sepakbola

Kendati tak semegah kota-kota lain di Indonesia, sejarah sepakbola di Yogyakarta memiliki pesona tersendiri. Ada andil bangsawan Pakualaman dalam memperkenalkan dan mengembangkan sepakbola. Bahkan mendirikan salah satu klub sepakbola tertua di Yogyakarta: Browidjojo.

18 Juli 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi Bendoro Raden Mas Haryo (BRMH) Surardjo alias Paku Alam VII. (M.A. Yusuf/Historia.ID).

Diperbarui: 20 Nov

PADA awalnya sepakbola adalah olahraga orang-orang Eropa. Di Yogyakarta tahun 1909, sepakbola dimainkan oleh masyarakat dengan cara sederhana: menggunakan jeruk muda yang dipanaskan agar lebih empuk. Permainannya pun berlangsung tanpa aturan yang jelas serta melibatkan banyak pemain. Barulah ketika Bendoro Raden Mas Haryo (BRMH) Surardjo alias Paku Alam VII memperkenalkan bola kulit yang dapat dipompa, sepakbola mulai dikenal luas dan berkembang di Yogyakarta.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page