top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Jejak Visual Bung Karno

Jejak visual Sukarno hadir di mana-mana. Dari poster, stiker, gantungan kunci, hingga kaos. Dijajakan di emperan atau menghiasi tempat-tempat publik.

Oleh :
Historia
22 Jul 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Potret Sukarno banyak dijajakan di kios milik Bapak Doni di Jalan Minangkabau, Jakarta Pusat. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

SURAT Perintah Sebelas Maret (Supersemar) menjadi awal keruntuhan Sukarno. Pendukungnya ditumpas habis. Mahasiswa mendemonya. Dia disalahkan atas segala krisis. Kekuasaannya perlahan terkikis. Lalu habis. Tapi kebesaran Sukarno tak pernah menipis.


Selama hampir lima dasawarsa, citra Sukarno masih membayangi alam pikiran manusia Indonesia. Jejak visualnya hadir di mana-mana. Dari poster, stiker, gantungan kunci, hingga kaos. Dijajakan di emperan atau menghiasi tempat-tempat publik.

Poster Sukarno dijual di Pasar Asemka. (Nugroho Sejati/Historia.ID).
Poster Sukarno dijual di Pasar Asemka. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Lihatlah di Gang Murni di kawasan Pondok Pinang Raya, Jakarta Selatan. Tak ada momen tak ada hujan, semisal acara tujuh belasan, kedua sisi gapura pintu masuk gang bercat merah putih dan goresan wajah Sukarno masih tergambar jelas. Setiap orang yang masuk gang dipastikan “bertatap muka” dengannya. Matanya melirik tajam.


Di Jalan Minangkabau, potret-potret Sukarno dipajang dan dijual di sebuah toko bingkai. Harganya bervariasi, mulai dari 100 ribu rupiah untuk ukuran 12R hingga 750 ribu rupiah untuk ukuran 1 m x 70 cm. Doni, sang pemilik, menjual foto-foto Sukarno dalam bingkai sejak 1973.


“Yang beli bukan hanya orang partai,” ujar Doni.

Sudut indekos di Rawamangun. (Nugroho Sejati/Historia.ID).
Sudut indekos di Rawamangun. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Empat puluh tahun lebih bukanlah waktu yang sebentar. Bukti bahwa masih banyak orang yang rindu Bapak Proklamasi itu, meski hanya untuk digantung di dinding rumah.


Seperti terlihat di dinding sebuah ruang indekos di Rawamangun. Sebuah potret besar Sukarno dalam bingkai berukuran 40 x 70 cm tergantung di dinding.


“Wah, sudah lama ini dibeli suami saya. Katanya biar anak-anak semangat belajarnya kalau lihat wajah Sukarno,” ujar Ibu Kos.

Tempat resepsionis di Karaoke Masterpiece milik musisi Ahmad Dhani. (Nugroho Sejati/Historia.ID).
Tempat resepsionis di Karaoke Masterpiece milik musisi Ahmad Dhani. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Kedai kopi hingga tempat karaoke, kendati jarang, tak ketinggalan memajang foto Sukarno. Menariknya, Bung Karno juga singgah di kawasan prostitusi dan perjudian Kalijodo di Jalan Kepanduan II, Jakarta Barat. Di sebuah kafe, sebelum kena gusur, kalender berhias foto Sukarno tergantung di salah satu dinding yang bolong. Di kalender itu pula terdapat tulisan “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng adalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa”.

Saman dengan sepedanya saat melintas di Jalan Raya Bogor. (Nugroho Sejati/Historia.ID).
Saman dengan sepedanya saat melintas di Jalan Raya Bogor. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

Di jalanan, Anda akan menemukan jejak visual Bung Karno dalam beragam rupa bentuk. Saman, misalnya, biasa mengayuh sepeda yang berhiaskan gambar Bung Karno dari rumahnya di Cimanggis menuju Pasar Kenari di Salemba untuk bekerja sebagai kuli panggul.


“Dari kecil saya suka banget dengan Sukarno, pidato-pidatonya bagus. Sampai sekarang, belum ada Presiden Indonesia yang sebesar dia,” ujar Saman.*


Majalah Historia Nomor 29, Tahun III, 2016

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Sekolah Tertua di Depok

Sekolah Tertua di Depok

Depok sudah punya sekolah sejak 1830. Tergolong sekolah tertua di Jawa, bahkan Indonesia. Tuan Laurens guru tertuanya.
Wasit Hindia di Olimpiade

Wasit Hindia di Olimpiade

Hindia Belanda nyaris mengirimkan tim sepakbola di Olimpiade tapi gagal karena penolakan Belanda. Sebagai pelipur lara, wasit Hindia Belanda tampil dalam beberapa pertandingan, termasuk final sepakbola di Olimpiade.
Harrison Ford dan Kepedulian Lingkungan

Harrison Ford dan Kepedulian Lingkungan

Harrison Ford sudah peduli isu lingkungan sejak puncak ketenarannya. Pemeran waralaba “Star Wars” dan “Indiana Jones” itu turut berada di garis depan menentang kerusakan lingkungan.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
bottom of page