- Jafar Suryomenggolo
- 18 Feb 2024
- 8 menit membaca
TIBA di lapangan terbang, Presiden Filipina Diosdado Macapagal menyambutnya lalu membawanya ke rumah (mansion) José P. Laurel, mantan presiden Filipina (1943–1945), tempat Presiden Sukarno biasa menginap. Di mansion itu tinggal Laurel, istri, dan anak-cucunya. Untuk memeriahkan kedatangan Sukarno, mereka mendatangkan Bayanihan Cultural Ensemble, suatu perkumpulan paduan suara, yang menyambut Sukarno dengan tari lenso. Dua gadis dari kelompok ensemble itu menghampiri Sukarno dan mengajak menari.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.









