- Hendaru Tri Hanggoro
- 26 Mar 2023
- 6 menit membaca
TAK jauh dari perempatan Senen, Jakarta Pusat, sebuah gedung bioskop tua berlantai dua berdiri kokoh. Namun cat dinding dan poster-poster filmnya sudah kusam. Di gerbang masuk, beberapa orang duduk santai sembari mengobrol. Masuk ke dalam, debu-debu beterbangan dari ubin merah yang kotor. Cat pada pilar-pilar yang menopang gedung itu mengelupas, sebagian menghitam. Di salah satu sudut ruangan, teronggok mesin-mesin mainan yang rusak. Jumlahnya 15 mesin. Tertutup debu dan sarang laba-laba. Kumuh.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.