top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Malaysia Sengaja Curangi Indonesia di Tenis Meja

Tak ingin Indonesia mendominasi, Negeri Jiran menempuh jalan curang. Terbongkar oleh salah satu wasitnya.

7 Apr 2018

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar kala menceritakan pengalamannya dicurangi Malaysia di SEA Games 1989. Foto: Aryono/Historia.

NADA suara Rossy Syechabubakar kian meninggi dan menggebu ketika menceritakan pengalaman bertanding final SEA Games 1989. Di pertandingan puncak tunggal putri melawan wakil tuan rumah Leong Mee Wan itu, Rossy terpaksa kehilangan emas.


Yang menyesakkan, kekalahan Rossy terjadi bukan karena kalah tanding melawan wakil tuan rumah Leong Mee Wan. Rossy kalah karena dicurangi wasit yang juga asal Malaysia. Forehand drive pengembalian Rossy yang mengenai pinggir meja Wan dinyatakan out .


Kecurangan terhadap Rossy bukan satu-satunya kecurangan yang dialami tim Indonesia. “Sebelumnya, tim beregu sudah dicurangi. Anton (Suseno, petenis meja putra) juga sudah dicurangi,” kata Rossy. “Final saya itu klimaksnya. Sudah dari awal dicurangi terus. Terakhir, saya main dan dicurangi lagi.”


Manajer tim Indonesia langsung memprotes keputusan wasit. “Saya sudah enggak tahu bagaimana protes tim. Saya sudah terlalu emosi, sesenggukan di pelukan pelatih,” kenang atlet kelahiran Bandung, 28 Juni 1972 itu.


Tuan rumah tetap berpendirian bola Rossy out. Hal itu membuat Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Ali Said naik pitam.


“Beliau tampil ke depan di tengah banyak penonton, dan menginstruksikan supaya tim Indonesia mundur. Karena kata beliau: ‘Kami tidak mau diinjak-injak oleh Malaysia. Saya akan pulang ke Indonesia’. Saya melihat beliau sampai meneteskan air mata,” ungkap eks-Sekjen PTMSI Johnny F. Waworuntu dalam Ali Said: Di Antara Sahabat.


Keputusan Ali menuai kecaman dari Ketua Olympic Council of Malaysia Hamzah Abu Samah. Hamzah menganggap keputusan mundur Indonesia mencederai tujuan SEA Games, yang salahsatunya adalah spirit persahabatan antarnegara Asia Tenggara.


Ali bergeming. Di hotel, dia mengumpulkan anggota tim. Saat itulah, kata Rossy, “Kita kedatangan salahsatu wasit dari Malaysia yang simpati sama kita. Dia bilang bahwa memang mereka (wasit-wasit Malaysia) diinstruksikan kalau Indonesia main harus dicurangi.”


“Hanya dia saja yang minta maaf. Dia minta maaf secara pribadi ke kita. Dia simpatik dengan tim Indonesia sampai akhirnya dia mau cerita seperti itu,” tutup Rossy.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page