- Budi Setiyono
- 1 Nov
- 4 menit membaca
Diperbarui: 7 hari yang lalu
SEBUAH undangan sampai ke tangan Ali Mansur, konsul PBNU Wilayah Nusa Tenggara, pada September 1955. Isinya, Penyelenggara Rapat Bersama mengundang cabang NU, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Masjumi di Lombok untuk membuat pernyataan bersama demi kemenangan umat Islam. Sontak, Mansur heran. Dia tak pernah berunding dengan Masjumi maupun PSII.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












