top of page

Sejarah Indonesia

Menegaskan Kawan Dan

Menegaskan Kawan dan Lawan

Masyumi sadar pentingnya media sebagai senjata politik. Melalui koran dan majalah, Masyumi menyuarakan Islam sekaligus menyerang lawan bebuyutan, PKI.

Oleh :
6 April 2024
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Redaksi Abadi berfoto bersama setelah selesai rapat pemegang saham surat kabar Abadi. (Repro Alam Fikiran dan Djedjak Perdjuangan Prawoto Mangkusasmito).

SEMENTARA penyelesaian soal Darul Islam (DI) masih terkatung-katung, Kasman Singodimedjo, wakil ketua umum Masyumi, membuat pernyataan kontroversial. Dia mengatakan pemerintah seharusnya memberi amnesti kepada anggota DI yang tertangkap. Pemberian amnesti ini merupakan satu-satunya jalan untuk memulihkan keamanan.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Kala Sultan Hamid Dihina Orang Belanda

Kala Sultan Hamid Dihina Orang Belanda

Sebelum jadi sultan Pontianak, Hamid Alkadri sudah perwira KNIL. Sewaktu muda dia pernah diusir dari klub orang Belanda.
Ayub Rais, Pengusaha Bumiputera Penyokong Bung Hatta

Ayub Rais, Pengusaha Bumiputera Penyokong Bung Hatta

Bung Hatta mengenal buku dan studi ke Belanda berkat “diasuh” Ayub Rais, satu dari trio pelopor pengusaha Minang yang menaklukkan Pasar Senen.
Hegemoni Makanan Cepat Saji

Hegemoni Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji tak cuma menawarkan konsep cepat dan terjangkau, tapi juga gengsi dan gaya hidup.
Coklat Sebagai Ransum Tentara di Medan Perang

Coklat Sebagai Ransum Tentara di Medan Perang

Telah sejak lama coklat menjadi bekal para tentara di medan perang. Di masa Perang Dunia II, coklat pernah dijuluki sebagai senjata rahasia Hitler.
Ketika Jenderal Purnawirawan Bersuara

Ketika Jenderal Purnawirawan Bersuara

Di masa Orde Baru para jenderal purnawirawan mengajukan pandangan untuk mengoreksi Dwifungsi ABRI. Kini para jenderal purnawirawan bersuara untuk memakzulkan wakil presiden.
bottom of page