- Dania Wie
- 30 Jan 2024
- 6 menit membaca
DARI Huay Xai, kota perbatasan Laos dengan Thailand, saya menumpang slow boat menuju Luang Prabang. Hari sudah senja ketika kapal kayu beratap tanpa dinding dan berkapasitas 70 penumpang itu tiba di Pak Beng, sebuah kota kecil di tepi sungai yang indah. Kami harus singgah dan bermalam karena pertimbangan keamanan dan keselamatan.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.