top of page

Sejarah Indonesia

Panggung Sejarah Henk Sneevliet

Panggung Sejarah Henk Sneevliet

Orang pertama yang membawa komunisme ke Indonesia. Henk Sneevliet diusir dari Hindia Belanda karena dianggap menghasut rakyat untuk melawan pemerintah kolonial. Berakhir dieksekusi Nazi.

Oleh :
30 September 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Henk Sneevliet ketika menjadi sekretaris pada Semarangsche Handelsvereeniging tahun 1917. (IISG).

PADA buku-buku sejarah di Indonesia, nama Henk Sneevliet selalu disebut dalam sederet kalimat saja: Henk Sneevliet adalah orang pertama yang membawa ajaran komunisme ke Hindia Belanda (Indonesia). Selebihnya sudah bisa ditebak: komunisme adalah momok yang menakutkan sehingga upaya untuk menguak perannya berhenti seketika.


Versi resmi kerap menyebut sosok inilah yang merusak negeri ini; seorang kiri dan … asing pula, dengan menggunakan cara-cara kotor: menyusup dan memecah-belah Sarekat Islam demi menarik massa ke organisasi komunis. Padahal saat itu bukan hal aneh keanggotaan ganda dalam organisasi. Situasi sosial-politik juga menentukan pertarungan ide dan gagasan.



Sneevliet, orang Belanda –bukan Soviet atau China– yang memperkenalkan komunisme di Indonesia, ternyata memang punya peran penting dalam sejarah di Indonesia. Dia memang berkulit putih, orang Belanda totok kelahiran Rotterdam, tapi ketika berada di Hindia Belanda sejak 1913 sampai 1918, dia justru menjadi advokat terdepan dalam membela rakyat.


Sepak terjang Sneevliet mencuat setelah ikut mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereniging (ISDV) di Surabaya, yang setelah mengalami perpecahan internal berubah menjadi PKI, organisasi komunis pertama di Asia. Komunisme, seperti ideologi lainnya, memberi warna dalam perjalanan sejarah Indonesia. Tak mungkin dihapuskan. Begitu juga Sneevliet.



Mas Marco Kartodikromo, jurnalis bumiputra terkemuka saat itu, menulis bahwa rakyat jajahan seharusnya malu kepada Sneevliet. “Berapa orang bangsa kita yang berani membela kepada bangsa kita seperti Sneevliet yang dibuang lantaran membela kita orang itu? Apakah pemimpin pergerakan kita juga berani dibuang?” kata Marco dalam tulisannya di Sinar Hindia, 10 Desember 1918, menggugat pembuangan Sneevliet keluar Hindia Belanda.


Sneevliet akhirnya memang dibuang pada 1918. Dia dianggap menghasut rakyat Hindia Belanda untuk melawan pemerintah kolonial. Tapi pembuangan tak menghentikan langkahnya. Dia tercatat sebagai orang yang menggagas kongres pertama Partai Komunis Tiongkok yang dihadiri Mao Zedong sekaligus berperan memperkuat pondasi awal partai itu. Usai tugas dari Tiongkok, dia tak pernah berhenti melawan. Sampai akhirnya senjata serdadu Nazi menuntaskan riwayat hidupnya pada 13 April 1942.*


Berikut ini laporan khusus Henk Sneevliet:












Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
Antara Raja Gowa dengan Portugis

Antara Raja Gowa dengan Portugis

Sebagai musuh Belanda, Gowa bersekutu dengan Portugis menghadapi Belanda.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page