top of page

Sejarah Indonesia

Pengiring Kesayangan Raja

Pengiring Kesayangan Raja Jawa

Abdi dalem palawija bertubuh kerdil, albino, bongkok, atau pincang, sehingga disebut juga abdi dalem cebolan.

19 Januari 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Abdi dalem palawija. (KITLV).

DENGAN bertelanjang kaki, sekelompok pengiring berjalan mengiringi raja yang telah dinobatkan menuju Sitihinggil. Mereka berjumlah tujuh belas orang, mengenakan kain sebatas perut namun tanpa busana atasan maupun penutup kepala. Kelompok pengiring itu lebih dikenal dengan sebutan abdi dalem palawija. Mereka bertubuh kerdil, albino, bongkok, atau pincang –sehingga disebut juga abdi dalem cebolan. Mereka bertugas sebagai pengiring dan bagian dari pelengkap upacara (ubarampe) pada penobatan Sri Sultan Hamengku Buwana X sebagai Raja Ngayogyakarta Hadiningrat pada 7 Maret 1989.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page