top of page

Sejarah Indonesia

Soebandrio Politikus

Soebandrio Politikus Pragmatis

Namanya dikaitkan dengan PSI, PNI, dan PKI. Namun, Soebandrio hanyalah politikus pragmatis yang membutuhkan partai untuk memuluskan karier politiknya.

25 Oktober 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi Soebandrio dan panji Partai Sosialis Indonesia (PSI). (M.A. Yusuf/Historia.ID).

Diperbarui: 27 Okt

RIBUAN mahasiswa berbondong-bondong menuju Istana Negara. Hari itu, 11 Maret 1966, Kabinet Dwikora II yang dipimpin Presiden Sukarno bersidang membahas situasi genting dalam negeri. Selain dipenuhi mahasiswa yang berunjuk rasa, di luar Istana terdapat pasukan bersenjata tanpa tanda pengenal. Mereka hendak meringkus Wakil Perdana Menteri (Waperdam) I Soebandrio.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Setelah Lama Berpuasa

Setelah Lama Berpuasa

Setelah Orde Baru tumbang, partai-partai berbasis NU didirikan dan berebut suara warga nahdliyin. Tak semuanya bertahan.
Warisan Jaringan Gas Kolonial

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Sempat mandeg karena perang, perusahaan gas Belanda beroperasi kembali tapi kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bagaimana nasib warisan kolonial ini?
NU Seteru Orde Baru

NU Seteru Orde Baru

Nahdlatul Ulama berperan dalam lahirnya Orde Baru. Namun, NU melawan rezim militer itu karena menganggap Islam sebagai kekuatan yang membahayakan bagi kekuasaan.
Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
bottom of page