- Andri Setiawan
- 13 Des 2022
- 16 menit membaca
HUJAN masih deras bakda Magrib ketika kau melepas mantel di depan sebuah rumah beratap limasan di Dusun Jetis, Jlarem, Kabupaten Boyolali. Di halaman rumput yang cukup luas itu, kau akan melihat sepasang mata bola mengintip dari jendela. Bisa jadi itu adalah Sastro Martono, lelaki berkacamata yang rambutnya telah memutih.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.