top of page

Sejarah Indonesia

Wilhelmus Sinay Menembus Benteng Pertahanan Orang Mandar

Wilhelmus Sinay Menembus Benteng Pertahanan Orang Mandar

Serdadu KNIL pertama yang menembus benteng pertahanan orang Mandar. Mendapat penghargaan dari pemerintah kolonial Belanda.

17 Februari 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Letnan Jenderal Gerardus Johannes Berenschot, panglima KNIL yang pernah memimpin penyerangan ke benteng orang Mandar di Balanipa pada 1 Juni 1908. (Beeldbank WO2/NIOD).

Dua kelompok serdadu KNIL (Koninklijk Nederlandsche Indische Leger) disiapkan untuk menyerbu benteng pertahanan rakyat Mandar yang melawan Belanda di sebuah daerah di Sulawesi Barat.


Di bawah pimpinan Letnan Infanteri Kelas Dua Gerardus Johannes Berenschot, yang kelak menjadi komandan KNIL, pasukan KNIL itu disebar mengelilingi benteng. Gerak maju menuju benteng tidaklah mudah. Satu kelompok pasukan harus melintasi sebuah kampung.


Berenschot bergerak di sekitar kampung dekat Buntobulo. Pasukan KNIL itu berperang di medan yang cukup sulit, di daerah yang berbukit. Namun, orang Mandar yang bertahan di benteng tahu akan diserang pasukan KNIL.


Pukul 08.25 pagi 1 Juni 1908 itu, pasukan KNIL mulai menembak dan mendapat balasan dari orang Mandar dari benteng. Tembakan itu bukan awal serangan. Satu jam kemudian, pada pukul 09.30, barulah serangan besar-besaran pasukan KNIL dimulai dengan ditandai tembakan beruntun.



Serdadu-serdadu KNIL itu harus menembus benteng berpagar kayu. Orang Mandar berusaha keras menahan serangan itu meski hanya dengan lemparan batu.


“Waktu serangan, maka tiga orang militer (KNIL), di antara itu ada Letnan Dua Berenschot dilukai enteng oleh lemparan dengan batu,” catat majalah Trompet nomor 65 edisi Juni 1939.

Benteng pertahanan orang Mandar akhirnya berhasil ditembus serdadu-serdadu KNIL yang berpengalaman dalam pertempuran.


“Yang pertama masuk benteng yaitu Fuselier Sinay di mana musuh lari: delapan dari musuh ditembak mati,” catat majalah Trompet.


Fuselier adalah pangkat setara prajurit dua dalam pasukan infanteri. Serdadu KNIL bernama lengkap Wilhelmus Sinay itu dianggap sebagai kunci suksesnya perebutan benteng pertahanan orang Mandar di Balanipa pada 1 Juni 1908.



Saat ini, Balanipa menjadi kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Di masa lalu, Balanipa tergolong kerajaan tua dengan pemimpin perlawanan terhadap Belanda adalah Calo Ammana I Wewang.


“Masa antara tahun 1906 sampai 1907, Calo Ammana I Wewang terpaksa melakukan perang gerilya,” tulis Sarita Pawiloy dalam Sejarah Perjuangan Angkatan ‘45 di Sulawesi Selatan.

Calo Ammana I Wewang bergerilya setelah pasukannya semakin berkurang.  Perlawanannya hancur karena pengkhianatan pengikutnya.


“Dengan suatu tipu muslihat yang licik dan karena pengkhianatan para pengikutnya, pada tahun 1907 Calo Ammana I Wewang tertangkap dan diserahkan kepada Belanda di Tinambung. Oleh Belanda, Calo Ammana I Wewang dikenakan hukuman buang,” tulis Sarita Pawiloy.


Setelah Calo Ammana I Wewang ditangkap dan dibuang, sebagian orang Mandar masih melawan termasuk di Balanipa, di mana Wilhelmus Sinay menjadi orang pertama yang menembus benteng pertahanan mereka.



Kala itu, rakyat Mandar melawan serdadu KNIL dengan senjata sederhana. Mereka punya sedikit senjata api dan kebanyakan hanya bersenjata tajam seperti golok atau tombak. Sementara setiap serdadu KNIL menyandang senjata api yang kebanyakan di ujungnya terdapat bayonet. Umumnya serdadu KNIL terlatih melawan orang-orang kampung.


Wilhelmus Sinay mendapat penghargaan dari pemerintah kolonial Belanda. Ia dianugerahi bintang Voor Moed en Trouw (keberanian dan kesetiaan) atas aksinya menembus benteng pertahanan rakyat Mandar di Balanipa.


Pria kelahiran Aboru, Ambon, 14 September 1872 itu menjadi serdadu KNIL pada 12 Desember 1896. Nomor stamboek serdadunya 55815. Ia pernah dikirim ke Aceh. Ia pensiun dari KNIL dengan pangkat infanteri kelas satu (spandrig).*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page