top of page

Sejarah Indonesia

Benny Moerdani Tak Ada

Benny Moerdani Tak Ada Matinya

Benny tak hanya menjadi perwira yang tangguh di lapangan, ia juga menjadi perwira yang memiliki wawasan luas. Benny mampu memiliki imajinasi yang di atas rata-rata dalam bertindak sebagai perwira.

13 Februari 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Diperbarui: 20 Nov

SAAT akan diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pangab) di awal tahun 1983, publik sempat bertanya-tanya. Siapa ini Benny? Maklum, Benny yang berlatar perwira Baret Merah (Kopassus) ini selalu bergerak dalam senyap. Setelah pangkat mayor dilaluinya sebagian besar tugasnya lebih banyak di bidang intelijen. Dia pernah bertugas di Seoul, Korea Selatan, pada awal 1970-an, dalam rangka merintis hubungan diplomatik RI dan Korea Selatan. Sebagai perwira intelijen, wajar bila Benny kurang dikenal publik.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Dari Rumah yang Dijarah

Dari Rumah yang Dijarah

Balas dendam simbolik, redistribusi instan, dan kegagalan sistem.
Dari Qarawiyyin ke Pasar Pramuka

Dari Qarawiyyin ke Pasar Pramuka

Erosi makna gelar dalam sejarah panjang akademia.
Mengumbar Narasi, Mengerangkeng Arsip

Mengumbar Narasi, Mengerangkeng Arsip

“Sekali lagi: Kalau saja seorang Belanda, sekali-kali tida koebiarkan bangsakoe memperboeat pesta demikian roepa didalam negri ini, jang lagi dalam koengkoengannja. Terlebih dahoeloe rajat jang terkoengkoeng itoe diberi kemerdikaan, baharoelah rajakan hari kemerdikaan kita sendiri!”
Dari Kolonialisme ke Nasionalisme: Warisan Mesin Ujaran Kebencian

Dari Kolonialisme ke Nasionalisme: Warisan Mesin Ujaran Kebencian

Ujaran kebencian kini menjadi masalah struktural, sering direproduksi negara lewat narasi dominan dan alat kekuasaan seperti media, hukum, dan pendidikan. Alih-alih inklusif, nation-state justru menyingkirkan keberagaman demi stabilitas semu.
Soeharto Agen Revolusi Hijau, Mau Dijadikan Pahlawan Nasional? 

Soeharto Agen Revolusi Hijau, Mau Dijadikan Pahlawan Nasional? 

Meski Soeharto dipuji atas keberhasilan produksi pangan lewat Revolusi Hijau, capaian itu dicapai lewat kerja sama dengan korporasi asing, pemaksaan terhadap petani, dan kekerasan struktural. Ia bukan inovator, hanya pelaksana agenda global.
bottom of page