- Bonnie Triyana
- 18 Jun
- 4 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
LIMA orang polisi pamong praja menyambut kami di depan rumah dinas wali kota Cilegon, Rabu dua pekan lalu. Satu di antaranya, bertubuh tambun dengan pakaian seragam ketat, membuat kancing-kancingnya hampir copot, melayani pertanyaan kami dengan baik hati. Tak semua tahu sejarah, tapi mereka semua bisa menjawab secara meyakinkan kalau rumah dinas pejabat tertinggi di kotanya itu adalah bangunan dari zaman Belanda.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












