top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Dari Seteru Jadi Sekutu

Pernikahan menjadi strategi untuk mengatasi lawan dan mengamankan jabatan. Sehingga mertua-menantu-mertua ini pun berturut-turut menjabat gubernur jenderal VOC.

22 Jun 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Gubernur Jenderal VOC Joan van Hoorn. (Wikimedia Commons).

PERNIKAHAN memberikan jalan pintas bagi kaum elite di Batavia untuk memperkuat aliansi dan mempertahankan kekuasaannya di wilayah koloni. Pada masa kekuasaan VOC (1620–1800), para pejabat yang menduduki posisi-posisi strategis seperti gubernur jenderal, direktur jenderal hingga anggota Dewan Hindia menjalin hubungan keluarga satu sama lain. Hal ini terjadi karena, dalam komunitas kecil di Batavia, para imigran Eropa yang baru tiba dan pejabat-pejabat kompeni cenderung memilih untuk menikahi perempuan-perempuan elite di kota itu.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page