top of page

Sejarah Indonesia

G30s Di Mata Saudara

G30S di Mata Saudara Tua

Buku karya sejarawan Jepang ini mengungkap posisi pemerintah Jepang dalam peristiwa G30S. Kaum kiri mendesak Kabinet Sato mengambil sikap tegas atas kekejaman yang terjadi di Indonesia.

Oleh :
14 Oktober 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Perdana Menteri Jepang Eisaku Sato dan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon, 5 Januari 1972. (NARA).

PAGI, 1 Oktober 1965, setelah menghabiskan malam bersama Presiden Sukarno di Wisma Yaso, seperti biasa Naoko Nemoto atau lebih dikenal sebagai Dewi Sukarno menemani Sukarno. Tak ada kejanggalan yang dia lihat. Pun sampai saat Sukarno pergi ke Istana untuk sarapan bersama tamu-tamunya.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
Badan-Badan Otonom NU

Badan-Badan Otonom NU

Nahdlatul Ulama memiliki badan-badan otonom dalam berbagai bidang untuk menandingi gerakan organisasi-organisasi massa PKI.
Dari Gas hingga Listrik

Dari Gas hingga Listrik

NIGM adalah perusahaan besar Belanda yang melahirkan PLN dan PGN. Bersatunya perusahaan gas dan listrik tak lepas dari kerja keras Knottnerus di era Hindia Belanda.
Khotbah dari Menteng Raya

Khotbah dari Menteng Raya

Tak hanya mendatangkan suara, Duta Masjarakat juga menjadi jembatan Islam dan nasionalis sekuler. Harian Nahdlatul Ulama ini tertatih-tatih karena minim penulis dan dana.
bottom of page