- Hendri F. Isnaeni
- 15 Jun
- 3 menit membaca
SENIN, 9 Juli 1888, pukul 02.00 dini hari. Sekitar 100 orang pemberontak bergerak dari tempat Haji Ishak di Saneja, menyerang rumah Henri Francois Dumas, juru tulis kantor asisten residen. Dumas melarikan diri dan bersembunyi di rumah jaksa. Istri Dumas terluka dengan dua anak berlindung di rumah ajun kolektor. Minah, pembantu Dumas berusaha melindungi anak bungsu majikannya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.