- Bonnie Triyana
- 13 Jul
- 5 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
PANGERAN Hendrik putar otak. Dia punya rencana agar usaha yang didirikan bersama koleganya, sesama kaum aristokrat Belanda, dapat izin mengelola tambang di Belitung, Sumatera. Padahal pada 1852, pemerintah kolonial di Hindia Belanda tak mengizinkan kegiatan ekskploitasi tambang di luar Pulau Jawa. Tapi Hendrik tak kehabisan akal. Dia gencar melobi abangnya, Raja Willem III, untuk memberikan izin mengelola tambang.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











