top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Pemain Tunadaksa Penentu Juara Piala Dunia

Meski bertangan buntung, pemain ini membawa negaranya menjuarai Piala Dunia.

20 Okt 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Pemain bertangan buntung Hector Castro (ujung kiri) mencetak gol pamungkas kemenangan Uruguay 4-2 atas Argentina di final Piala Dunia 1930. Foto: FIFA.com

SEBELUM meniti karier di sepakbola, Hector Castro mengalami kecelakaan di bengkel kayu. Tangannya dilahap gergaji listrik hingga lengan kanan bagian bawahnya terpaksa diamputasi. Meski tunadaksa, dia kemudian menjadi pemain sepakbola untuk klub Nacional dan tim nasional Uruguay.


Alberto Suppici, entrenador (pelatih) memasukan Castro dalam timnas Uruguay di Piala Dunia pertama pada 13-30 Juli 1930. Suppici tak sia-sia membawanya ke Piala Dunia yang digelar di negerinya itu. Gol terakhir Castro memastikan La Celeste (julukan timnas Uruguay) menjadi juara Piala Dunia yang saat itu bernama trofi Jules Rimet.


Perjalanan Uruguay sendiri terbilang mulus sejak babak penyisihan. Tergabung di Grup 3, tuan rumah dihadang Peru dan Rumania. Castro berperan penting di partai pertama tuan rumah menghadapi Peru. Gol tunggal kemenangan Uruguay datang dari penyerang berjuluk El Manco atau “si tangan buntung” di menit ke-60.


Suppici tidak menurunkan Castro pada laga berikutnya kontra Rumania yang dimenangkan 4-0 dan laga semifinal melawan Yugoslavia yang juga dimenangkan 6-1. Castro baru bermain pada laga final di Estadio Centenario, Montevideo, melawan Argentina. Pelatih menurunkannya bersama Hector Scarone dan Pedro Cea.


Pemain Argentina, Pablo Dorado memecah kebuntuan di menit ke-12. Carlos Puecelle menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Publik tuan rumah kembali dibungkam Guillermo Stabile lewat gol di menit ke-37. Skor 2-1 untuk keunggulan Argentina bertahan hingga turun minum.


“Namun di babak kedua, Uruguay mengeluarkan cakar Charrua (semangat pantang menyerah, red). Dalam hitungan menit, Pedro Cea menyamakan skor (2-2 di menit 57). Tidak lama kemudian El Mago Hector Scarone (di menit 68) membuat Uruguay unggul 3-2.


Lalu di menit 88, Castro melancarkan penyelesaian gol dan mengakhiri laga dengan 4-2. Uruguay juara dunia,” tulis Fernando Fiore dalam World Cup: The Ultimate Guide to the Greatest Sports Spectacle in the World.


Castro mencetak gol lewat kepalanya untuk menyarangkan bola ke jaring gawang yang dikawal Juan Botasso. Kiper Argentina ini sempat cedera akibat tabrakan dengan Castro. Insiden yang sempat meletupkan amarah para pemain Argentina, termasuk Francisco Varallo.


“Castro memang bedebah. Dia sengaja menabrak kiper kami (Botasso) dan membuatnya bertahan hanya dengan satu kaki sepanjang pertandingan,” ketus Varallo dikutip Asep Ginanjar dan Agung Harsya dalam 100+ Fakta Unik Piala Dunia.


Meski begitu Castro tetap pahlawan di hati publik Uruguay. Ini prestasi besar kedua yang dipersembahkannya. Sebelumnya, dia ikut memetik medali emas cabang sepakbola di Olimpiade Amsterdam 1928.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page