- Hendaru Tri Hanggoro
- 7 Agu
- 5 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
BEGITU Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) keluar pada 1966, Soeharto naik ke tampuk pimpinan nasional. Sukarno terpaksa berbagi kekuasaan. Melalui surat itu, Sukarno mengalihkan kekuasaanya kepada Soeharto. Tapi Soeharto merasa perlu meyakinkan rakyat agar dia punya legitimasi. Sehari setelah keluarnya Supersemar, Soeharto bilang, “Suara hati nurani rakyat sungguh-sungguh telah dilihat, didengar oleh Pemimpin Besar Revolusi, Bung Karno.”
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












