- M.F. Mukhti
- 18 Jun
- 4 menit membaca
DUMAS, juru tulis kantor asisten residen Cilegon sekaligus juru tulis pengadilan distrik kota, terbangun dari tidurnya. Pukul 2 dini hari 9 Juli 1888 terdengar suara gaduh di luar rumahnya dan membuatnya buru-buru membuka pintu rumah. Tapi begitu pintu terbuka, empat orang berkelewang sekonyong-konyong berteriak “Allahuakbar” dan menyerangnya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.