top of page

Sejarah Indonesia

Terbit Lagi Setelah Tiga

Terbit Lagi Setelah Tiga Dekade

Buku magnum opus karya begawan sejarah Sartono Kartodirdjo ini diterbitkan kembali kendati peminat buku kian menurun.

14 Juni 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Haji Mohamad Ariep, Haji Achya, dan Samidien, pemimpin pemberontakan yang membunuh asisten residen Cilegon, Johan Hendrik Hubert Gubbels. (KITLV).

Diperbarui: 20 Nov

MEMASUKI tahun 2015, J.J. Rizal, pria Betawi yang kondang sebagai sejarawan itu mulai sibuk. Dia pontang-panting menyiapkan penerbitan kembali naskah buku Pemberontakan Petani Banten 1888 karya begawan ilmu sejarah Sartono Kartodirdjo. Pemimpin penerbitan Komunitas Bambu (Kobam) itu menelpon sejumlah orang, untuk memastikan ihwal hak penerbitan buku yang pernah diterbitkan oleh penerbit Pustaka Jaya pada 1984 itu.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page