- Yudi Anugrah Nugroho
- 8 Feb 2023
- 6 menit membaca
TATKALA seorang bangsawan atau pemimpin tertinggi meregang jiwa, selir dan para pelayan yang paling setia bersumpah: “Dalam kematian kami akan ikut denganmu.” Lalu upacara kremasi pun digelar. Bangunan tinggi dari kayu didirikan. Tumpukan kayu bakar diletakkan. Peti mati dimasukkan saat api mulai membesar. Ketika api berkobar-kobar, selir bersama dua atau tiga pelayan yang telah bersumpah mulai naik ke atas bangunan, menari dan berkeliling, menunggu waktu yang tepat, lalu melemparkan diri ke kobaran api dan terbakar bersama junjungan mereka.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.