- M.F. Mukhti
- 5 Agu
- 6 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
MAYOR Benny Moerdani dan Kolonel Sugeng Djarot (atase militer RI di Bangkok) tegang pagi itu. Pesawat Hercules Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang mereka tunggu di Bandara Internasional Subang (kini Bandara Sultan Abdul Aziz Shah), Kuala Lumpur belum juga tampak. Hilangnya hubungan radio makin membuat keduanya panik. Komunikasi bandara-pesawat jadi hilang, militer Malaysia atau Inggris bisa saja menembak pesawat tersebut. Pada 25 Mei 1966 itu, konfrontasi Indonesia-Malaysia masih hangat.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












