- Hendri F. Isnaeni
- 24 Apr 2014
- 2 menit membaca
Diperbarui: 4 hari yang lalu
SUATU malam menjelang pukul 23.00, mendadak “telepon merah,” sambungan hotline antara Presiden Soeharto dan Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), Sudomo berdering keras. Karena biasanya yang telepon selalu ajudan presiden, Sudomo langsung berkata, “Ya, ajudan, apa perintah baru dari Presiden?”
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












