Hasil pencarian
9590 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Setengah Abad Papua Bersama Indonesia
PADA 28 April 2013, di Kota Oxford, dibuka kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tak ayal pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memanggil Duta Besar Inggris di Jakarta untuk meminta klarifikasi. Peristiwa ini, sekali lagi, seakan jadi bukti nyata bahwa perjuangan rakyat Papua untuk menuntut kemerdekaan terus berlanjut di berbagai tempat. Tanggal pembukaan kantor OPM agaknya sengaja berdekatan dengan tanggal 1 Mei 2013, mengambil momen yang oleh sebagian faksi politik di Papua saat ini diperingati sebagai “50 Tahun Aneksasi Papua”.
- Legiun Merpati untuk Komunikasi
GORD Young, editor di Lakefield Heritage Research, Kanada, berhasil memecahkan kode rahasia sebuah operasi dalam Perang Dunia II. Dia hanya butuh 17 menit untuk menyingkap pesan yang tertulis di kertas di dalam tabung kecil merah yang terikat di kaki bangkai merpati. Padahal Government Communications Headquarters (GCHQ), badan pemecah kode asal Inggris, tak berhasil menyingkap misteri berusia 68 tahun itu. "Kami tetap pada pendirian kami pada 22 November 2012 bahwa tanpa akses ke buku kode yang relevan dan penggunaan tambahan enkripsi, pesan ini tak mungkin dipecahkan," ujar seorang juru bicara GCHQ, sebagaimana dilansir bbc.co.uk , 17 Desember 2012.
- Jejak Buruh di Awal Mei
Sejak 1884, kaum pekerja di Amerika Serikat (AS) ramai menyuarakan tuntutan bekerja “Delapan Jam Sehari”. Kala itu, bahkan sejak awal abad ke-19, banyak perusahaan-perusahaan yang memaksa buruh memeras keringat selama 14, 16, bahkan 18 jam sehari. Maka ketika kelas buruh dalam jumlah besar menghimpun diri dalam serikat-serikat buruh ditambah resolusi Serikat Buruh Nasional yang menyampaikan tuntutan serupa pada 1886, gerakan itu menemukan momentumnya. Sebelum Mei 1886, puluhan ribu buruh di AS kerap melakukan pemogokan. Pada 1 Mei, sekira 30 ribu pekerja di Chicago turun ke jalan bersama anak-anak serta istri, membuat kota lumpuh. Di seluruh penjuru AS, tak kurang dari 350 ribu diorganisasikan Federasi Buruh Amerika untuk mogok kerja.
- Ki Hajar dan Sekolah Liar
TANGGAL lahir Ki Hajar Dewantara, 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 316 tanggal 16 Desember 1959. Penetapan tersebut dilandasi oleh jasa-jasanya yang telah memberikan garis-garis tegas dalam pendidikan nasional, baik konsepsi maupun praktik. “Pada tahun 1932 beliau telah berjuang dengan menentang ordonansi sekolah liar serta berlakunya sistem pajak rumah tangga Taman Siswa dan menentang diskriminasi tunjangan anak di sekolah pemerintahan dan sekolah swasta,” tulis AB Lapian dalam Terminologi sejarah, 1945-1950 & 1950-1959 .
- Demi Keselamatan Buruh Perempuan
SELAMA Perang Dunia II, penduduk laki-laki Amerika Serikat pergi ke medan perang. Sedangkan para perempuan bekerja di pabrik-pabrik, seperti pabrik galangan kapal, pabik baja, dan pabrik keretaapi. Mereka mengerjakan apa yang secara tradisional –sampai saat itu– dianggap sebagai "pekerjaan laki-laki." Sebagai bentuk perhatian terhadap buruh perempuan, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat membentuk Biro Perempuan pada 1920. Biro ini bertugas merumuskan "standar dan kebijakan yang akan mempromosikan kesejahteraan upah-produktif perempuan, memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan efisiensi, dan memperbesar peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang produktif."
- Menebeng di Ibukota
RADJIMO Sastrowijono, peneliti sejarah, biasa bolak-balik Serang-Jakarta dengan angkutan umum. Kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2005 mengubah keadaan itu. Dia beralih menebeng kendaraan pribadi orang lain. Kebetulan di Serang ada sejumlah pengemudi yang gemar memberi tebengan. Mereka menjadi komunitas dan berkembang hingga sekarang. Mereka yakin tebeng-menebeng bisa menjadi solusi alternatif untuk masalah kepadatan lalu-lintas ibukota. Sebelumnya, keyakinan ini pernah diutarakan S. Hoepodio, wakil gubernur Jakarta, saat menyikapi kepadatan lalu-lintas ibukota pada 1964.
- Kota Tak Lagi Legenda
SELAMA berabad-abad, Heracleion diyakini hanyalah sebuah legenda seperti kota dongeng Atlantis. Kota yang luar biasa kaya dan disebutkan oleh penulis Yunani, Homer, serta dikunjungi Helen dari Troy dan kekasihnya, Paris ini, terkubur di dasar bawah laut selama ribuan tahun. “Kenyataanya,” tulis Richard Gray, koresponden sains, di telegraph.co.uk (28/4), “Heracleiton benar adanya, dan satu dekade setelah para penyelam mulai mengungkap kekayaan itu, para arkeolog menghasilkan gambaran seperti apa kehidupan kota di era para firaun itu.”
- Suara Roestam di Parlemen Belanda
KEJADIANNYA pada 1935. Entah apa yang berkecamuk dalam pikiran Roestam Effendi kala itu. Usai Ratu Wilhelmina memberikan sambutan, seluruh hadirin bersorak: “Leve Oranje!” Saat itu pula dengan lantangnya Roestam berpekik: “Indonesia Merdeka!” Semua orang panik. Petugas keamanan menyeretnya dan menghajar sampai babak belur. Tak seperti pemuda pergerakan lainnya, namanya jarang dibicarakan. Namun, dia satu-satunya orang Hindia Belanda yang pernah menjadi anggota Majelis Rendah Belanda ( Tweede Kamer der Staten General ) di Negeri Belanda mewakili Partai Komunis Belanda.
- Memamerkan Negeri Jajahan
DI taman Bois de Vincennes, Paris, diselenggarakan Exposition Coloniale International (Pameran Kolonial Internasional). Di atas taman seluas 110 hektar itu, negara-negara penjajah mempertontonkan semua rupa bangunan yang menjadi wajah masyarakat dan kebudayaan negeri-negeri jajahan. Sejak dibuka pada 6 Mei 1931, jutaan orang berkunjung. Pameran ini mendulang sanjungan, namun juga banjir kecaman. Belanda mempertontonkan wajah molek Hindia Belanda. Di atas lahan seluas tiga hektar, sebuah anjungan megah seluas 600 meter persegi dibangun. Arsitektur anjungan beratap gonjong Minang berpadu dengan ukiran Jawa. Pintu masuknya berbentuk gapura setinggi 50 meter yang konon meniru pura Camenggon di Sukawati, Bali Selatan, lengkap dengan ukiran batu pualam. Dinding anjungan dibuat dari keping-keping kayu Kalimantan.
- Dansa-dansi di Harmonie
Seorang pengusaha Belanda, Justus van Maurik, kaget ketika menerima undangan untuk menghadiri pesta dansa dari Gubernur Jenderal van der Wijck. Pesta dansa tersebut akan digelar Minggu, 2 Agustus 1898 pukul 21:00 di Societeit Harmonie. Harmonie merupakan salah satu perkumpulan ( societeit ) elite di Batavia. Pada akhir abad ke-19, soos – akronim dari societeit– didirikan di kota-kota besar di Hindia Belanda. " Soos Batavia yang paling bergengsi dan menjadi model bagi seluruh soos di Hindia,” tulis Rudolf Mrazek dalam Engineers of Happy Land .
- Mooi Indie Diserang Lalu Disayang
TAKJUB oleh keindahan alam Hindia Belanda, para perupa Belanda melukiskannya di atas kanvas. Sejumlah perupa bumiputera juga menganut gaya romantisme ini antara lain Abdullah Surio Subroto, Mas Pirngadi, Wakidi, dan Basuki Abdullah. Kritikan datang dari S. Sudjojono, yang menyebutnya sebagai lukisan mooi indie . Lewat tulisan-tulisannya, Sudjojono mengkritik lukisan mooi indie yang serbamolek melenakan masyarakat bumiputera dari keadaan sesungguhnya: terjajah. Dia menganggap lukisan mooi indie tak lebih hanya untuk “menghibur” orang-orang asing.
- Walisongo Berantas Uang Siluman
TAK mudah menghapus pungli. Sejak lama ia sudah mengemuka tapi tak bisa diberantas. Pada 1970-an, Menteri Perhubungan dan Transportasi Frans Seda pun kewalahan mengatasi merebaknya pungutan uang siluman di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Medan, Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Uang siluman merupakan pungutan-pungutan di luar ketentuan untuk memperlancar barang ke luar dari pelabuhan. Menurut Zahri Achmad, kala itu ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), biaya siluman yang harus dikeluarkan setiap importir untuk kalangan Tanjung Priok (pegawai Bea Cukai, Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan, dan lain-lain) sebesar Rp 20.000 per penyelesaian dokumen. Ini belum termasuk “uang jalan” pos-pos polisi di luar pelabuhan di mana truk-truk lewat, polisi lalu-lintas, hansip, dan sebagainya.





















