top of page

Sejarah Indonesia

Perbarui Kurikulum Itu Tak

Perbarui Kurikulum Itu Tak Mudah

Jika dibandingkan dengan kata “diperbarui” maka yang terjadi adalah narasi yang ada dihilangkan dan diganti yang baru. Hal tersebut hanyalah akan menambah masalah baru.

17 Oktober 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Diperbarui: 4 hari yang lalu

SUATU opini dalam kanal Historia.ID berjudul Perlukah Materi Sejarah Diperbarui? karya Alvie Sheva Zahira menarik perhatian saya. Sebagai orang yang pernah kuliah di program studi pendidikan sejarah hingga sarjana, hati saya tergerak untuk berkomentar terhadap opini tersebut. Ada beberapa poin yang saya setujui dari opini tersebut, namun ada pula poin yang tidak saya setujui.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Dari Rumah yang Dijarah

Dari Rumah yang Dijarah

Balas dendam simbolik, redistribusi instan, dan kegagalan sistem.
Dari Qarawiyyin ke Pasar Pramuka

Dari Qarawiyyin ke Pasar Pramuka

Erosi makna gelar dalam sejarah panjang akademia.
Mengumbar Narasi, Mengerangkeng Arsip

Mengumbar Narasi, Mengerangkeng Arsip

“Sekali lagi: Kalau saja seorang Belanda, sekali-kali tida koebiarkan bangsakoe memperboeat pesta demikian roepa didalam negri ini, jang lagi dalam koengkoengannja. Terlebih dahoeloe rajat jang terkoengkoeng itoe diberi kemerdikaan, baharoelah rajakan hari kemerdikaan kita sendiri!”
Dari Kolonialisme ke Nasionalisme: Warisan Mesin Ujaran Kebencian

Dari Kolonialisme ke Nasionalisme: Warisan Mesin Ujaran Kebencian

Ujaran kebencian kini menjadi masalah struktural, sering direproduksi negara lewat narasi dominan dan alat kekuasaan seperti media, hukum, dan pendidikan. Alih-alih inklusif, nation-state justru menyingkirkan keberagaman demi stabilitas semu.
Soeharto Agen Revolusi Hijau, Mau Dijadikan Pahlawan Nasional? 

Soeharto Agen Revolusi Hijau, Mau Dijadikan Pahlawan Nasional? 

Meski Soeharto dipuji atas keberhasilan produksi pangan lewat Revolusi Hijau, capaian itu dicapai lewat kerja sama dengan korporasi asing, pemaksaan terhadap petani, dan kekerasan struktural. Ia bukan inovator, hanya pelaksana agenda global.
bottom of page