top of page

Hasil pencarian

9591 hasil ditemukan dengan pencarian kosong

  • Digantung di Negeri Jiran

    SEJUMLAH negara bereaksi. Mereka menempuh sejumlah cara untuk menangguhkan pelaksanaan eksekusi mati warga negaranya karena kasus narkoba di Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia bergeming. Eksekusi tetap akan dilaksanakan dengan dalih narkoba adalah kejahatan yang luar biasa.

  • Merdeka Kartu Lebaran

    KARTU ucapan di hari Lebaran tampaknya tinggal sejarah. Kartu elektronik via internet dan pesan singkat sudah menggantikannya dengan cara yang lebih cepat dan murah. Berkirim kartu Lebaran kini menjadi kebiasaan yang dilakukan segelintir orang. Kebiasaan mengirim kartu ucapan sudah dikenal sekira 4.000 tahun lalu. Bangsa Mesir mengenal “scarabs”, batu-batuan berharga berbentuk kumbang. Bangsa Romawi saling bertukar simbol “kesehatan” maupun “kemauan baik”, dalam bentuk buah-buahan kering dan madu, maupun lempung bakar.

  • Di Balik Tiga Dara

    SETELAH setengah abad lebih berlalu, film Tiga Dara  hadir kembali untuk menyapa penikmat film Indonesia. Ini berkat kerja keras SA Films yang sudi mereparasi dan merestorasi film musikal garapan Usmar Ismail ini, yang rusak di sana-sini. Hasilnya di luar dugaan. Dengan format 4K, gambar yang dihasilkannya begitu tajam, bahkan beberapa detail kecil terlihat jelas.

  • Dari Prusia hingga Nazi

    PADA 27 Juli 1780, Raja Frederick II dari Prusia memerintahkan sebuah reformasi hukum pidana secara menyeluruh. Pasal-pasal hukum pidana, yang kemudian diberi nama Allgemeines Landrecht (ALR), dibuat secara mendetail dengan bahasa lugas sehingga tak ada celah manipulasi dan interpretasi berbeda.

  • Tak-tak-tak, Dung, Sejarah Bedug

    ABDUL Azis alias Imam Samudra, pelaku Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 yang sudah dieksekusi mati, pernah merusak bedug masjid di desanya, Kampung Lopang Gede, Serang, Banten. Dia melakukannya karena menganggap bedug adalah peninggalan Hindu.

  • Cinta Tiga Dara

    DARA berparas ayu itu tertawa gembira. Bersamaan dengan matinya lilin, tepuk tangan membahana. Nyanyian selamat ulang tahun menyemarakkan suasana.

  • Meledakkan Sejarah Petasan

    LEBARAN mungkin takkan lengkap tanpa petasan. Begitu pula yang dirasakan bocah kecil Kusno di Mojokerto. Saat itu, menjelang lebaran, dia hanya bisa mengintip, dari lubang udara kecil pada dinding bambu kamarnya, teman-temannya bermain petasan. Hatinya pilu.

  • Baju Koko Tionghoa Masuk Islam

    DALAM novel The Da Peci Code karya Ben Sohib, tokoh utamanya Rosid menggugat baju koko. Kepada ustadz Holid, si Rosid kribo bilang, “Tadi ane  lihat, semue orang di masjid ini pake baju koko. Baju koko dianggap baju Islam. Emang sejak kapan baju koko masuk Islam? Dulu kagak ade  orang yang bilang itu baju Islam. Semue  orang juge tau  kalau itu baju asalnye  dari negeri Cina...Terus kenape  jadi dikaitin ame  Islam, seolah-olah kalau yang pake  baju koko itu berarti orang Islam yang Islami? Di  mane letak kaitannye ?”

  • Kisah Berlawan dari Benua Seberang

    DALAM sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia 1945-1949, pemerintah Australia merupakan satu dari sekian pemerintahan di dunia yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Bahkan Republik Indonesia yang masih muda belia menunjuk Australia jadi salah satu dari tiga anggota Commission of Good Offices (Komisi Jasa Baik yang lebih dikenal sebagai Komisi Tiga Negara, KTN). Belanda memlih Belgia dan kedua negara, Indonesia dan Belanda, sepakat memlih Amerika Serikat sebagai negara ketiga.

  • “Makanan” Kemanusiaan untuk Berlin

    GAIL S. Halvorsen menerima surat dari seorang gadis kecil berusia tujuh tahun. Namanya Mercedes Simon dan dia punya masalah. “Kami tinggal dekat bandara Tempelhof dan ayam-ayam kami berpikir pesawat-pesawat Anda adalah elang pemangsa ayam dan mereka jadi ketakutan ketika Anda terbang di atas kami. Mereka berlari ke tempat perlindungan dan beberapa di antaranya rontok bulunya sehingga tak bisa lagi bertelur,” demikian isi surat Simon yang dikutip dalam memoar Gail S. Halvorsen, The Berlin Candy Bomber .

  • Sejarah Pemakaian Jubah

    DI masa lalu pemerintah kolonial Belanda memberlakukan aturan ketat soal pemakaian jubah atau pakaian bergaya Arab. Pakaian ini diasosiasikan dengan orang-orang yang pulang beribadah haji di Mekah, yang kerap menjadi penyebab keonaran.

  • Ganti Rugi Penjajahan dari Jepang dan Belanda

    PADA suatu waktu, ketika berada di Jepang, secara berkelakar Hermawan Kartajaya pernah bertanya kepada Kikuchi-San dari JVC: “Berapa kira-kira ‘sumbangan’ Indonesia pada masa pendudukan Jepang dahulu terhadap pembangunan jalan mengilat yang bertumpuk-tumpuk serta terowongan bawah tanah yang banyak terdapat di Tokyo itu?”

bottom of page