Hasil pencarian
9594 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Ordonansi (Ulama) Guru
DALAM diskusi bertajuk “Teror Tak Kunjung Usai,” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (8/9), Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris menyatakan negara Singapura dan Arab Saudi berhasil melakukan deradikalisasi dengan cara membuat sertifikasi ulama. Pernyataan tersebut menuai kontroversi karena BNPT dianggap mengusulkan sertifikasi ulama. BNPT membantah dan berdalih sekadar memberi contoh. Wacana sertifikasi ulama mengingatkan pada Ordonansi Guru yang dikeluarkan pemerintah kolonial Belanda pada 1905. Menurut peraturan yang diberlakukan di Jawa dan Madura ini, seorang guru agama harus memiliki keterangan mengajar atau izin tertulis sebelum dia mengajar, dan setiap guru agama harus mengetahui daftar mata pelajaran dan nama murid-muridnya agar dapat dikontrol.
- Aturan Hak Cipta Lukisan
AD Pirous, seniman lukis kaligrafi mendapati karya-karyanya dipalsukan dan dijual di sebuah toko karya seni rupa. “Saya terpana dan gagap menghadapi situasi yang tidak pernah saya bayangkan. Saya harus bertindak apa?” tulis Pirous dalam pengantar buku Sejarah Hak Cipta Lukisan (Komunitas Bambu, 2012) karya Inda Citraninda Noerhadi. Menurut Indah, pelanggaran hak cipta terjadi karena budaya mencontoh dan meniru sudah memprihatinkan yang disebabkan oleh mandeknya proses kreativitas. Dalam buku ini, Indah menyoroti perkembangan undang-undang hak cipta di Indonesia yang dikaji dari masa pemerintah kolonial Hindia Belanda hingga masa reformasi dan tantangan masalah ini di masa mendatang.
- PBNU Tolak Beri Maaf PKI
HAWA panas di luar kantor pusat PBNU, Jalan Kramat Raya 104, (15/87) merembet ke ruang pertemuan lantai lima gedung tersebut. Tak kurang dari 50 orang, hampir semua lelaki rata-rata berusia lebih dari setengah abad, berkumpul untuk mengikuti acara “deklarasi menentang hasil penyelidikan Komnas HAM tentang pemberontakan G30S/PKI tahun 1965.” Ada 23 orang yang menadatangani deklarasi itu. Mereka mewakili lembaga dan perorangan, di antaranya PPAD, PBNU, Barisan Nasional, Padmanagri, PPM, FPP 45, FKPPI, YKCB, DHN 45, Universitas Jaya Baya, Yayasan Jatidiri Bangsa, dan beberapa purnawirawan TNI. Dalam acara tersebut, hadir pula mantan Hakim Agung Benyamin Mangkudilaga dan penyair Taufik Ismail.
- Pengakuan Sang Jagal Westerling
DALAM wawancara pada 1969, yang ditayangkan dalam acara "Altijd Wat" (Ada Saja) di televisi NCRV pada 14 Agustus 2012 pukul 21.10 waktu Belanda, Kapten Raymond Westerling mengakui tanpa ragu bertanggungjawab atas pembunuhan 3.500 –buku-buku sejarah di Indonesia menyebut sampai 40.000– rakyat Sulawesi Selatan dalam operasinya pada 1946-1947. “Saya bertanggungjawab dan bukannya prajurit yang ada di bawah saya. Perbuatan itu adalah tindakan saya pribadi. Jumlah persisnya korban bisa dibaca pada laporan patroliku,” kata Westerling.
- Liga Pemuda Pramuka
GERAKAN kepanduan di Hindia Belanda, Nederlansche Padvinders Organisatie Vereeniging (NIPV) berdiri pada 1912. Empat tahun kemudian, Mangkunegara VII mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). “Maksudnya menjadi tempat pembibitan ketentaraan Mangkunegaran,” tulis AG Pringgodigdo dalam Ensiklopedi Umum . Setelah JPO, pada 1918 Muhammadiyah mendirikan Hizbul Wathon, nama semula Muhammadiyah Pandvinderij . Terutama di Semarang banyak kepanduan komunis berhubungan dengan PKI, yang anggotanya murid-murid sekolah Sarekat Islam (SI) Merah dan Sarekat Rakyat. Boedi Oetomo mendirikan Nationale Padvinderij pada 1921; Jong Java di Solo mendirikan Jong Java Padvinderij (1922), Jong Islamieten Bond di Jakarta mendirikan Nationaal Islamitische Padvinderij (1925), Jong Sumatranen Bond kemudian bernama Pemuda Sumatra membentuk Pandu Pemuda Sumatra (1926). SI mendirikan Sarekat Islam Afdeeling Padvinderij (1927), dan Algemeene Studieclub di Bandung mendirikan Nationaal Padvinderij Organisatie .
- Paul Tibbets, Pilot Pembawa Bom Atom
PADA 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom meluluhlantakkan kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Bom atom itu dibawa oleh pesawat B-29. " B-san alias Tuan-B, begitulah orang Jepang menyebut sekaligus menghargai dengan terpaksa pesawat pengebom B-29 yang terkenal saat itu," tulis John Hersey dalam Hiroshima, Ketika Bom Dijatuhkan. Dan pilot yang menjatuhan bom atom “Little Boy” di Hiroshima dari B-29 Enola Gay –nama ibunya– adalah Paul Tibbets.
- Seni Lukis Kaligrafi
SENI kaligrafi, yang mendapatkan popularitas dan tempatnya tersendiri dalam kesenian Islam, karena tujuan awalnya untuk memperindah lafal Allah dan didukung oleh ayat Alquran (QS 68: 1 dan 96: 4), muncul pada abad kedua dan ketiga Hijriyah, serta langsung mejadi primadona kesenian Islam. “Kaligrafi lebih ditekankan pada al-khat al-jamilah , atau aksara yang sudah dipoles dengan keindahan, bukan tulisan biasa. Kata kaligrafi sendiri berakar dari bahasa Yunani: kalios (indah) dan graphos (tulisan),” ujar D Sirojuddin AR dalam diskusi seni kaligrafi Islam di Galeri Cipta II TIM, Jakarta, 4 Agustus 2012.
- Budaya Ukir Kamoro
BAGI Mama Ida, penamaan sebagai orang Kamoro atau “orang Hidup” merasa ditiadakan, tanpa ciri dan karakter budaya. Orang Kamoro merupakan idiom yang digunakan bagi mereka yang telah mati untuk menunjuk manusia yang masih ada di bumi. Maka, nama yang benar untuk suku mereka adalah orang Mumuika (Mumuika we), yaitu orang yang berasal dari kali yang sedang banjir. Sesuai dengan folklore yang mereka meyakini bahwa mereka turun bersamaan dengan air berbuih yang diakibatkan oleh banjir dan menetap di Delta Kokonao dan meneruskan keturunan. Seiring berjalan waktu, seorang pendatang menanyakan, “Siapa kalian?” “Kami Mumuika we (kami orang Mumuika,” jawab penduduk setempat. Lelaki itu masih tak percaya, “Kalian ini apa?” “Kami Kamoro we (kami orang Kamoro), kami orang-orang yang hidup,” jawab penduduk. Jadi, Mumuika digunakan untuk mengidentifikasi diri mereka, dan Kamoro sebagai identifikasi diri dalam konteks pertemuan dengan dunia luar.
- Kereta Tanpa Kuda
Raja Kadiri Jayabaya telah meramalkan bahwa kelak kereta akan berjalan tanpa kuda. Tujuh abad kemudian, pada 1885 di Mannheim, Jerman, Karl Friedrich Benz menciptakan mobil beroda tiga, menggunakan penggerak mesin empat langkah, satu silinder, dan berbahan bakar bensin –saat itu bernama ligroin. Mesin empat langkah yang diciptakan oleh Nikolaus August Otto pada 1876 itu, digerakan oleh piston, yakni mengisap, menekan, membakar, dan membuang. Mobil ini dipatenkan pada 29 Januari 1886 oleh Imperial Patent Office, Berlin. Karl Benz tak sendirian. Pada 1886, di Cannstatt, Stuttgart, ahli mesin Gottlieb Wilhelm Daimler, memasang mesin empat langkah dan satu silinder buatannya sebagai penggerak untuk menggantikan peran kuda. Meski demikian, mobil buatan Karl Benz yang dianggap sebagai mobil pertama di dunia karena sejak awal didesain sebagai mobil, dan bukan sekadar kereta kuda yang dipasangi mesin.
- Jinarwa Raden Ngabehi Ranggawarsita
SHAKESPEARE pernah bilang: “Apalah arti sebuah nama? Mawar, jika diganti dengan nama lain, pasti akan sama harumnya.” Bagi Ki Herman Sinung Janutama, pekerja budaya dan pemerhati persoalan filsafat, tentu saja nama sangat berarti. Bahkan, dia membedah peran pujangga besar Raden Ngabehi Ranggawarsita (1802-1873) dari namanya. Menurut Ki Herman membaca makna nama Raden Ngabehi Ranggawarsita dengan cara landa (Belanda) atau barat, akan mendapati simpulan yang tidak proporsional atau ala barat . Karena itu, dia menggunakan kajian budaya Jawa dari tradisi paramasastra atau jinarwa Jawi , yang telah dicontohkan oleh para leluhur Jawa yang tersebar dalam berbagai teks kejawen.
- Haji "Mahiwal" Hasan Mustapa
HAJI Hasan Mustapa kerap disebut sebagai haji mahiwal atau kontroversial. Dia dianggap sebagai penganut ajaran wahdatul wujud lantaran karya-karyanya yang terkenal berkaitan dengan hubungan menyatunya manusia ( kawula ) dengan Tuhan ( Gusti ) . Sebagai ulama, dia menggunakan dangding atau guguritan untuk mengekspresikan pemikiran dan renungan tentang ajaran Islam, tasawuf, kebudayaan Sunda, dan kejadian yang dialami sehari-hari. Hasan Mustapa lahir pada 3 Juni 1852 di Cikajang, Garut, Jawa Barat. Ketika berusia sembilan tahun dia bersama ayahnya, Mas Sastramanggala, pergi ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji. Hingga dewasa dia menghabiskan hari-harinya di pesantren di Tatar Sunda, Jawa, ataupun Madura. Hasan Mustapa kembali lagi ke Tanah Suci dan sekira delapan tahun belajar dan mengajar di sana. Ketika terjadi perselisihan paham antarulama di Garut, Hasan Mustapa dipanggil pulang untuk menyelesaikan persoalan.
- R.A. Kosasih Bapak Komik Indonesia
PADA 1953, penerbit Melodi Bandung melalui iklan kecil merekrut RA (Raden Ahmad) Kosasih, yang saat itu masih menjadi pegawai di Kebun Raya Bogor sebagai tukang gambar binatang dan tanaman. Penerbit itu meminta Kosasih membuat komik superhero, karena komik tersebut sedang populer di Amerika. Kosasih memenuhinya dengan membuat komik petualangan perempuan super, Sri Asih , terbit 1954. Komik pertama dalam bentuk buku itu dicetak sebanyak 3000 eksemplar. Menurut Marcel Bonneff dalam Komik Indonesia, komik Sri Asih dapat dijadikan patokan bagi awal pertumbuhan komik Indonesia. “Adapun komikusnya, Kosasih, dianggap –dan memang sepatutnya– sebagai Bapak Komik Indonesia. Komikus muda sangat menghormatinya,” tulis Bonneff.






















