Hasil pencarian
9600 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Di Balik Istilah Orde Baru
SAAT di penghujung waktu kekuasaannya, Presiden Sukarno pernah dikunjungi oleh sahabat lamanya Muriel Stuart Walker alias Ktut Tantri di Istana Bogor. Ktut yang datang bersama Dewi A. Rais Abin, disambut hangat oleh Bung Karno. Terjadilah perbincangan kecil yang sempat direkam oleh Dewi dalam bukunya, Hidajat: Father, Friend and A Gentleman .
- Mengenang Aristides Kattopo, Si Lawan Tanding Rezim Orde Baru
PANGLIMA Kopkamtib Jenderal Soemitro dan Menteri Penerangan Boediardjo resah akibat ulah seorang jurnalis bernama Aristides Katoppo. Redaktur pelaksana harian Sinar Harapan ( SH ) itu kerap membuat panas telinga penguasa lewat berita investigatifnya. Di masa Orde Baru, SH gencar menguak korupsi anggaran hingga gratifikasi terhadap pejabat negara. Soemitro kemudian mencabut surat izin cetak SH . Sementara Artistides, terpaksa dikirim ke Amerika Serikat. Itu terjadi pada awal 1973.
- Empat Kasus Korupsi Besar pada Awal Orde Baru
KASUS-kasus dugaan korupsi mengemuka di sejumlah institusi dan perusahaan negara pada masa awal pertumbuhan rezim Orde Baru. Antara lain di Pertamina, Bulog, PN Telekomunikasi, dan Jajasan Pers dan Grafika. “Korupsi itu melibatkan bukan hanya pegawai negeri tetapi juga para pemakai jasa mereka, dan masyarakat luas,” tulis Francois Raillon dalam Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia .
- Semsar Siahaan, Seniman yang Dianiaya Orde Baru
RATNA Sarumpaet lagi-lagi bikin heboh sepekan belakangan. Selesai soal mobilnya yang parkir liar, kini ramai perihal pembohongan publik. Ratna mengaku dianiaya oleh tiga orang pria tak dikenal saat berada di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Desas-desus ini langsung menyebar cepat dan jadi isu politik yang panas.
- Benny Moerdani, Penjaga Setia Penguasa Orde Baru
BENNY Moerdani menelan pil pahit setelah Presiden Soeharto mencopotnya sebagai Panglima ABRI. Setelah menyingkirkan Benny, Soeharto mengalihkan tangan kepercayaannya kepada kelompok politisi. Dia pun mulai merapat ke kalangan Islam untuk memantapkan kekuasan. Hingga Soeharto lengser, hubungannya dengan Benny tak pernah kembali seperti semula: renggang, dingin, dan berjarak.
- Asal-usul Istilah Orde Baru
DALAM suatu kesempatan pidato di penghujung masa kekuasaannya, Presiden Sukarno pernah berujar jengkel. Dia gerah menyaksikan banyak orang dibuat bingung dengan perkatan “Orla” dan “Orba”. Orde Lama atau Orde Baru? Pertanyaan itu kerap ditimpakan kepadanya baik oleh kalangan terdekat maupun wartawan.
- Jilbab Terlarang di Era Orde Baru
HARI-hari Rani di bulan Januari tahun lalu berlangsung penuh gairah. Hampir setiap waktu, perempuan muda berparas cantik itu membuka situs-situs internet yang mengajarkan pemakaian jilbab sesuai mode yang sedang trendi. Tujuannya: supaya ia bisa tampil menarik dan terpilih sebagai salah satu pemenang kontes jilbab nasional yang disponsori oleh sebuah perusahaan pencuci rambut terkemuka di Indonesia.
- Wushu Menembus Sentimen dan Stigma Orde Baru
ANAK-anak berusia 6-12 tahun itu asyik bercanda di atas matras panjang warna hijau yang terhampar di lantai sebuah ruang mirip sanggar aerobik. Mereka tak hirau ada anak-anak lain yang serius berlatih main toya. Para murid Perguruan Poenix Wushu Kids, Puri Bugar Sport, Kembangan, Jakarta Barat itu sedang menunggu dimulainya latihan.
- Pers Mahasiswa Menggugat Orde Baru
PADA masa Soeharto berkuasa, pemerintah menerapkan kontrol penuh terhadap pers dan tak jarang represif. Karenanya rezim Soeharto dikenal sebagai rezim pengendali pers. Pemerintahan Orde Baru kerap melakukan pengekangan terhadap lembaga pers profesional. Keadaan itu membuat mahasiswa generasi 1990-an merasakan masa suram demokrasi.
- Orde Baru Ditengarai Akan Bangkit Lagi
19 tahun lalu, petang hari di bulan November. Ribuan mahasiswa yang akan menuju gedung DPR/MPR terhadang barikade aparat keamanan di depan gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Lobi mahasiswa gagal. Situasi pun ricuh. Tentara menampilkan taringnya.
- Perancang Ekonomi Orde Baru
KETIKA kuliah di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Widjojo Nitisastro memprakarsai diskusi setiap Sabtu di antara mahasiswa ekonomi Indonesia. "Ada saya, Ali Wardhana, Sumarlin, dan Harun Zain. Kami berdiskusi sesuai dengan kapasitas kami. Harun Zain bicara tentang tenaga kerja, Sumarlin tentang fiskal, dan saya masalah perencanaan," kata Emil Salim kepada Tempo , 14 Desember 2009. "Jadi Mafia Berkeley bisa ditelusuri dari pertemuan Sabtu ini," lanjutnya.
- Orde Baru Tutupi Skandal Purwodadi
SEJAK diungkapnya kasus Purwodadi oleh Poncke Princen, muncul berbagai pendapat pro dan kontra. Menurut Poncke, jumlah korban pembantaian mencapai dua ribu orang yang tersebar di beberapa daerah di wilayah Grobogan. Bahkan menurutnya dalam satu malam pernah terjadi pembunuhan terhadap 850 orang sekaligus. Banyak pihak yang meragukan keterangan Poncke, namun tak sedikit pula yang berada di pihaknya.






















