top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Hatta Keliru Kalpataru

Kalpataru dan Adipura, penghargaan lingkungan hidup yang diberikan pemerintah setiap tahun kepada dua pihak yang berbeda.

6 Jul 2014

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Piala Adipura yang diraih Jakarta Pusat pada 1997. Foto: Micha Rainer Pali/Historia.

DALAM debat putaran terakhir di Hotel Bidakara, Jakarta, 5 Juli 2014, calon wakil presiden Hatta Rajasa menyerang calon presiden Joko Widodo mengenai kegagalan DKI Jakarta meraih penghargaan Kalpataru tahun ini. Padahal, Jakarta langganan penghargaan itu. Hatta juga menegaskan bahwa Solo juga belum pernah mendapatkannya.


Calon wakil presiden Jusuf Kalla menyanggah pernyataan Hatta itu. “Pertanyaan bapak bagus, tapi keliru. Harusnya Adipura,” kata Kalla.


Kalpataru dan Adipura merupakan penghargaan lingkungan hidup yang diberikan pemerintah setiap tahun kepada dua pihak yang berbeda. Sesuai namanya dari bahasa sanskerta yang artinya “kota yang indah dan agung,”Adipura adalah penghargaan untuk kebersihan kota yang kali pertama diberikan pada 1986.


Penghargaan Adipura sangat prestisius karena diberikan langsung oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta. Belakangan, piala Adipura memiliki “kesakralan” lain karena dijadikan tolok ukur keberhasilan seorang pejabat daerah dalam memelihara lingkungan hidupnya.


“Adipura merupakan kebanggaan luar biasa untuk kota-kota yang mendapatkannya. Bila Presiden Soeharto memberikan Adipura, dapat dipastikan bahwa bupati atau walikota yang menerimanya akan terpilih kembali pada periode berikutnya,” kata wakil presiden Jusuf Kalla dalam sambutan penganugerahan lingkungan hidup pada 2005, sebagaimana dimuat dalam Berbekal Seribu Akal Pemerintahan Dengan Logika karya Tomi Lebang.


Kendati sejak reformasi kepala daerah dipilih secara langsung, penghargaan Adipura tetap menggiurkan. Demi penghargaan itu, walikota Bekasi, Mochtar Mohamad, menyuap panitia penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup sehingga Bekasi meraih Adipura tahun 2010. Komisi Pemberantasan Korupsi kemudian menetapkan Mochtar Mohamad sebagai tersangka.


Sedangkan Kalpataru adalah penghargaan yang diserahkan kepada perseorangan atau kelompok masyarakat yang dinilai berjasa dalam menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup. Penghargaan ini guna mendorong kepedulian masyarakat untuk memelihara, menyelamatkan, dan meningkatkan kualitas hidup.


Kalpataru diambil dari nama pohon yang dikenal oleh masyarakat Jawa Kuna, selain pohon boddhi waringin. Pohon Kalpataru atau kalpawreksa (kalpa, dari kata sansekerta klp yang berarti ingin, dan taru = wreksa = pohon). Jadi, Kalpataru berarti pohon Keinginan. Kalpataru juga sering disebut pohon surgawi yang tumbuh di surga Dewa Indra. Ada juga yang menghubungkan dengan pohon keinginan dan sebagai lambang “keabadian.” Dan belakangan Kalpataru lebih diartikan sebagai pohon kehidupan.


Pohon Kalpataru terpahat dalam relief candi-candi, seperti candi Borobudur yang memiliki 1460 relief. Selain banyak relief kapal layar yang menjadi bukti kejayaan bahari nenek moyang bangsa Indonesia, yang menarik hampir setiap pigura relief-relief itu dihiasi pohon Kalpataru.


Menurut Rajasa Mu’tasim dalam “Borobudur: Kearifan Lokal dan Keberagaman yang Damai,” meskipun pohon Kalpataru telah dijadikan lambang penghargaan nasional bagi para aktivis lingkungan hidup sejak menteri lingkungan hidup dipegang oleh Emil Salim dan grup Bimbo telah mendendangkan lewat lagunya Kalpataru, tetapi terasa betul bahwa perilaku bangsa kita terhadap lingkungan sungguh masih menyedihkan.


“Budaya mengarungi lautan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup yang telah dikembangkan oleh nenek moyang kini semakin tidak populer,” tulis Rajasa, termuat dalam Reinventing Indonesia.


Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page