top of page

Sejarah Indonesia

Tanzania Pernah Tak Akui Soeharto Sebagai Presiden Indonesia

Tanzania Pernah Tak Akui Soeharto Sebagai Presiden Indonesia

Surat kepercayaan duta besar Indonesia untuk Tanzania tak diterima karena ditandatangan Soeharto.

8 Januari 2016

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Moehammad Jasin, duta besar untuk Tanzania. (Repro Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang).

PRESIDEN Sukarno mengangkat Moehammad Jasin sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Mesir. Namun, pimpinan Angkatan Darat memohon agar posisi tersebut diberikan kepada Letnan Jenderal Mokoginta. Pihak kepolisian tak keberatan. Sebagai gantinya, Jasin yang saat itu menjabat ketua umum DHN Angkatan ’45, ditempatkan sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh di Tanzania.


Kepolisian menggelar upacara militer pelepasan Jasin. Uniknya, upacara ini dipimpin oleh Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian, Soetjipto Joedodihardjo, bekas anak buah Jasin. Soetjipto berbintang empat memimpin penghormatan untuk perwira berbintang dua.


Sebelum resmi menjabat sebagai duta besar, Jasin harus menyerahkan surat kepercayaan (credential letter) kepada Presiden Tanzania, Julius Nyerere. Surat tersebut ditandatangani oleh Sukarno. Namun, tiga hari sebelum upacara penyerahan surat kepercayaan, menteri luar negeri Indonesia menginstruksikan agar surat kepercayaan yang akan diserahkan diganti dengan yang ditandatangani oleh Soeharto. Ini karena Sukarno telah dijatuhkan. Soeharto dilantik sebagai penjabat presiden pada 12 Maret 1967.


Protokol kepresidenan Tanzania memeriksa surat kepercayaan yang ditandatangani oleh Soeharto. Namun, mereka mengingatkan adanya salah tulis nama presiden Indonesia, yang seharusnya Sukarno, bukan Soeharto.


“Meskipun telah saya jelaskan adanya pergantian presiden dari Sukarno ke Soeharto, protokol Tanzania tetap tidak dapat menerima alasan tersebut dan bersikeras bahwa Presiden RI adalah Sukarno,” kata Jasin dalam Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang.


Jasin baru dapat bertindak sebagai duta besar setelah menteri luar negeri Indonesia memberikan penjelasan kepada pemerintah Tanzania. Dan pemerintah Tanzania pun menerima surat kepercayaan yang ditandatangani oleh Soeharto. Jasin menjadi duta besar di Tanzania antara tahun 1967-1970.


Seperti negara-negara Afrika lain, pemerintah Tanzania terkejut ketika mengetahui Sukarno dijatuhkan. Sukarno dianggap sebagai pemimpin yang mengerakkan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk meraih kemerdekaannya. Tanzania sendiri merdeka pada 9 Desember 1961.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Lima Generasi Mengabdi di Istana

Lima Generasi Mengabdi di Istana

Dari generasi ke generasi, keluarga Endang Sumitra merawat dan melayani di Istana Bogor.
Guru Besar Itu Bernama Mamdani

Guru Besar Itu Bernama Mamdani

Ayah Zohran Mamdani pernah diusir Diktator Idi Amin. Karya-karyanya menyinggung Afrika pasca-kolonial hingga hukum adat di Indonesia.
Setelah Lama Berpuasa

Setelah Lama Berpuasa

Setelah Orde Baru tumbang, partai-partai berbasis NU didirikan dan berebut suara warga nahdliyin. Tak semuanya bertahan.
Warisan Jaringan Gas Kolonial

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Sempat mandeg karena perang, perusahaan gas Belanda beroperasi kembali tapi kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bagaimana nasib warisan kolonial ini?
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
bottom of page