top of page

Hasil pencarian

9584 hasil ditemukan dengan pencarian kosong

  • Di Balik Pembalut

    Sri sudah mengenal pembalut modern ketika sekolah menengah pertama. Tapi meski haid datang, dia lebih memilih pembalut bikinan sendiri dari bahan kain “karena orangtua mengajarkannya seperti itu.” Meski tak ada kriteria khusus, biasanya kain yang dipakai adalah handuk atau kain bekas yang berdaya serap tinggi. Tinggal melipat-lipat lalu menaruhnya pada celana dalam. “Layaknya pembalut zaman sekarang aja. Cuma kalo sekarang kan pake perekat, kalo dulu pake peniti,” ujar Sri Wiediati, ibu rumahtangga asal Tangerang berusia 40 tahun.

  • Ekonom Bersenjata

    PAGI hari, 1 Oktober 1965, Presiden Lyndon Johnson di Gedung Putih menerima laporan singkat dari Central Intelligence Agency (CIA) mengenai perkembangan situasi di Indonesia: “Pergeseran kekuasaan yang mungkin punya dampak luas sedang terjadi di Jakarta.” Penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan penyusutan kekuasaan Sukarno mengubah tataran hubungan Indonesia-Amerika Serikat. Bagi Soeharto dan sekutu militernya, tugas penting mereka bersifat politis: menyingkirkan Sukarnois dari pemerintahan, mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia, melanjutkan serangan terhadap sisa-sisa PKI, dan memperkuat cengkeraman tentara atas kekuasaan.

  • Manuskrip Paling Misterius di Dunia

    SETIDAKNYA sudah seabad para ilmuwan dibuat pusing oleh Manuskrip Voynich, sebuah manuskrip misterius berisi gambar dan tulisan yang maknanya hingga kini belum bisa dipecahkan. Baru-baru ini para ilmuwan Amerika berhasil menentukan bahwa manuskrip itu dibuat pada abad ke-15. Proses penentuan umur manuskrip itu dimulai tahun lalu. Namun kepastian soal usia manuskrip baru diumumkan minggu kedua Februari lalu. Manuskrip itu ternyata seratus tahun lebih tua dari perkiraaan semula, sekaligus mematahkan sejumlah teori tentang asal-muasal manuskrip itu.

  • Indonesia Gagal Memiliki Institut Oceanografi

    ORANG akan merujuk Stadion Gelora Bung Karno atau Monas jika mengingat proyek mercusuar Sukarno. Padahal tak hanya itu. Sukarno juga pernah membanguan Institut Oceanografi di Ambon, Maluku, yang jika rampung akan menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara.

  • Pecah Kongsi Perkawinan S.K. Trimurti dan Sayuti Melik

    KEDUA remaja ini kerap bertukar pikiran dan perdebatan. Yang dibahas bukan soal sepele; teori, strategi, dan siasat perjuangan. Kadang sengit. Masing-masing mempertahankan pendapatnya. Tak mau kalah atau mengalah. Tapi masing-masing menghargai pendapat lawan. “Saya senang sekali bertukar pikiran dengannya, dan terus terang, tak pernah terpikir bahwa dialah yang akan menjadi suami saya di kemudian hari,” tulis S.K. Trimurti.

  • Sila Ketuhanan dari Ulama Padang Japang

    PIDATO Sukarno pada 1 Juni 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dikukuhkan jadi hari lahir Pancasila. Dia mengajukan lima prinsip sebagai dasar negara Indonesia: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan.

  • Sukarno dan Gerakan Makan Jagung

    MEJA makan di Istana Bogor penuh dengan beragam sajian untuk para tetamu Presiden Sukarno. Semua serba jagung. Tak ada sebutir beras pun di meja. Ini sajian tak biasa. Malam itu, 12 Juli 1964, Sukarno mencanangkan revolusi menu makan orang Indonesia. Beras bukan lagi satu-satunya sumber karbohidrat dalam menu makan orang Indonesia.

  • Sukarno, Romusha, dan Pendudukan Jepang di Indonesia

    NARASI yang menyebut Presiden Sukarno sebagai mandor romusha ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini karena Sukarno terlibat dalam propaganda pengerahan romusha  sebagai konsekuensi berkerja sama dengan Jepang. Membahas peran Sukarno di masa pendudukan Jepang tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik yang terjadi ketika itu. Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan peristiwa besar bagi Sukarno maupun gerakan nasionalis.

  • Sukarno, Pasar Ikan, dan Rumah Pegangsaan

    KAPAL motor itu berukuran kecil saja. Panjangnya delapan meter, sedangkan lebarnya sekira satu setengah meter. Di dalam kapal itulah Sukarno dan Inggit, istrinya, beserta lima orang lainnya berangkat dari Palembang menuju Jakarta pada Juli 1942. Mereka terombang-ambing di laut selama empat hari, empat malam.

  • Bung Karno Kemalingan di Padang

    KOTA Padang chaos  ketika Bung Karno dan keluarganya tiba di sana pada 26 Februari 1942 setelah melalui perjalanan panjang dari Bengkulu. Penjarahan terjadi di toko-toko yang ditinggalkan pemiliknya. Sebagian penduduk pilih mengungsi. Aparat keamanan kolonial sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Pun para serdadu KNIL yang lari pontang-panting alih-alih mempersiapkan perlawanan terhadap pasukan Jepang yang akan datang.

  • Lima Bulan Sukarno di Padang

    PERTENGAHAN Februari 1942, Belanda terdesak oleh Jepang. Belanda ingin membawa Sukarno yang diasingkan di Bengkulu ke Australia dengan kapal yang disiapkan di Padang. Dikirimlah utusan menjemput Sukarno di Bengkulu. Untuk mengakses Padang, mereka menempuh jalur darat dari Bengkulu. Melewati kampung hingga rimba raya agar tidak diketahui Jepang. Namun, Belanda mendapat informasi Jepang telah menguasai Padang. Sehingga Sukarno dan keluarga tidak jadi dibawa sebab pejabat dan tentara Belanda menyelamatkan diri masing-masing.

  • Mengintip Kelamin Hitler

    ADOLF Hitler, pentolan Nazi Jerman, sejak lama jadi sosok yang paling banyak diteliti. Mulai dari pemikiran politik dan militernya hingga urusan isi celana dalamnya. Terbaru, sebuah penelitian DNA meyakini Hitler punya kelainan alat kelamin yang membuat penisnya tak tumbuh normal. Hasil penelitian itu sempat bikin geger dan menimbulkan perbincangan hangat setelah divisualisasikan lewat dokumenter bertajuk Hitler’s DNA: Blueprint of a Dictator. Stasiun TV Inggris, Channel 4 , menayangkannya dalam dua episode pada 15 dan 22 November 2025.

bottom of page