Hasil pencarian
9598 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Wushu Menembus Sentimen dan Stigma Orde Baru
ANAK-anak berusia 6-12 tahun itu asyik bercanda di atas matras panjang warna hijau yang terhampar di lantai sebuah ruang mirip sanggar aerobik. Mereka tak hirau ada anak-anak lain yang serius berlatih main toya. Para murid Perguruan Poenix Wushu Kids, Puri Bugar Sport, Kembangan, Jakarta Barat itu sedang menunggu dimulainya latihan.
- Pers Mahasiswa Menggugat Orde Baru
PADA masa Soeharto berkuasa, pemerintah menerapkan kontrol penuh terhadap pers dan tak jarang represif. Karenanya rezim Soeharto dikenal sebagai rezim pengendali pers. Pemerintahan Orde Baru kerap melakukan pengekangan terhadap lembaga pers profesional. Keadaan itu membuat mahasiswa generasi 1990-an merasakan masa suram demokrasi.
- Orde Baru Ditengarai Akan Bangkit Lagi
19 tahun lalu, petang hari di bulan November. Ribuan mahasiswa yang akan menuju gedung DPR/MPR terhadang barikade aparat keamanan di depan gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Lobi mahasiswa gagal. Situasi pun ricuh. Tentara menampilkan taringnya.
- Perancang Ekonomi Orde Baru
KETIKA kuliah di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Widjojo Nitisastro memprakarsai diskusi setiap Sabtu di antara mahasiswa ekonomi Indonesia. "Ada saya, Ali Wardhana, Sumarlin, dan Harun Zain. Kami berdiskusi sesuai dengan kapasitas kami. Harun Zain bicara tentang tenaga kerja, Sumarlin tentang fiskal, dan saya masalah perencanaan," kata Emil Salim kepada Tempo , 14 Desember 2009. "Jadi Mafia Berkeley bisa ditelusuri dari pertemuan Sabtu ini," lanjutnya.
- Orde Baru Tutupi Skandal Purwodadi
SEJAK diungkapnya kasus Purwodadi oleh Poncke Princen, muncul berbagai pendapat pro dan kontra. Menurut Poncke, jumlah korban pembantaian mencapai dua ribu orang yang tersebar di beberapa daerah di wilayah Grobogan. Bahkan menurutnya dalam satu malam pernah terjadi pembunuhan terhadap 850 orang sekaligus. Banyak pihak yang meragukan keterangan Poncke, namun tak sedikit pula yang berada di pihaknya.
- Purwodadi: Skandal Pertama Orde Baru
MAMIK tak tahan lagi memendam rahasia. Setiap malam mimpi buruk selalu datang menghampiri. Bayangan orang-orang menjerit kesakitan menjelang ajal membuatnya tak tenang. Sebagai seorang Katolik yang taat, Mamik memutuskan mengakui dosanya kepada pastor di Gereja Purwodadi, Romo Wignyosumarto. Dalam hitungan hari, kabar itu sampai ke telinga Poncke Princen, mantan tentara Belanda yang memilih menjadi warga negara Indonesia dan bergiat sebagai pejuang hak azasi manusia.
- Soeharto Tantang Rambo di Lapangan Golf
JIKA tidak ada urusan kenegaraan, selain memancing, bermain golf adalah hobi Presiden Soeharto. Kegiatan ini dilakukannya terkadang bukan hanya untuk rekreasi, namun juga sebagai sarana pelicin kesepakatan-kesepakatan bisnis maupun politik. Misalnya saja ketika Perdana Menteri Jepang, Zenko Suzuki, mengunjungi Jakarta pada 12 Januari 1981. Sebelum pertemuan kenegaraan berlangsung, sehari sebelumnya Soeharto dan Suzuki terlebih dahulu bermain golf di lapangan golf Rawamangun.
- Soeharto Tak Kunjung Pulang, Ibu Tien Bikin Sesajen
PASCA peristiwa Gerakan 30 September 1965, Ibu Tien gelisah karena suaminya, Mayjen TNI Soeharto, belum juga pulang ke rumah. Ibu Tien pun hendak mengadakan ritual selametan untuk menenangkan diri dan menciptakan rasa aman.
- Golkar Sepeninggal Daripada Soeharto
PASCA Soeharto lengser pada Mei 1998, kondisi Golkar berubah. Golkar mengalami kegamangan politik setelah kehilangan patron politiknya, Soeharto yang juga ketua dewan pembina Golkar. Turunnya Soeharto telah membuka kotak pandora.
- Soeharto Pernah Menolak Jadi Pejabat Presiden
SETELAH pidato pertanggungjawabannya yang berjudul Nawaksara ditolak, kekuasaan negara Presiden Sukarno ditarik Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Tak ada wakil presiden, Soeharto sebagai penerima Supersemar diangkat sebagai pejabat presiden. Namun Soeharto tak mau disebut pejabat presiden.
- Saat Soeharto Mengisap Cerutu
COBA telusuri gambar Presiden Soeharto melalui mesin pencari google . Anda pasti menemukan beberapa foto dia yang sedang mengisap cerutu. Ya, selain gemar kretek, dia juga penikmat cerutu.
- Soeharto Seteru Pranoto
PERISTIWA Gerakan 30 September 1965 (G30S) mengakibatkan gugurnya enam jenderal, salah satunya Jenderal Ahmad Yani, Menteri Panglima Angkatan Darat (Menpangad). Pada 2 Oktober 1965, Presiden Sukarno mengangkat Mayjen TNI Pranoto Reksosamodra, Asisten III Men/Pangad bidang personalia, sebagai care-taker Menpangad untuk urusan sehari-hari. Pimpinan AD langsung dipegang Presiden/Panglima Tertinggi Sukarno.






















