top of page

Sejarah Indonesia

Akhir Hidup Sang Imam Negara Islam Indonesia

Akhir Hidup Sang Imam Negara Islam Indonesia

Foto-foto eksekusi SM Kartosoewirjo mengakhiri kontroversi di seputar kematiannya.

4 September 2012

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Sumber: Repro Hari Terakhir Kartosoewirjo, 81 Foto Eksekusi Imam DI/TII; Koleksi Fadli Zon Library.

Diperbarui: 6 Mei

Delapan puluh satu foto terpampang berurutan di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Foto-foto itu memperlihatkan adegan demi adegan saat-saat terakhir hidup imam DI/TII SM Kartosoewirjo. Dalam salah satu foto, Kartosoewirjo enggan menyantap makanan terakhirnya sebelum dia dieksekusi. “Makan terakhirnya nasi rendang,” kata Fadli Zon, penyusun buku Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Imam DI/TII yang diluncurkan pada 5 September 2012.


Foto-foto selanjutnya merekam tahap-tahap pelaksanaan eksekusi mati bagi pemimpin gerakan pendirian negara Islam Indonesia itu. Entah apa yang ada di benak tokoh Islam yang pernah sama-sama Sukarno dididik di rumah Tjokroaminoto itu. Dalam sebuah foto dia tampak termenung memikirkan apa pesan terakhirnya sebelum ajal menjemput.


“Bapak menyampaikan empat keinginan sebelum dia meninggal. Pertama, ingin bertemu perwira-perwira terdekatnya; kedua, ingin eksekusinya disaksikan keluarga; ketiga, jenazah minta dikembalikan kepada keluarga dan keempat, meminta bertemu terakhir kali dengan keluarga,” ujar Sardjono Kartosoewirjo, putra bungsu Kartosoewirjo yang saat eksekusi ayahnya terjadi berumur lima tahun.


Dari keempat permintaan Kartosoewirjo hanya permintaan bertemu keluarga yang dikabulkan. Tiga permintaan pertama tidak diluluskan oleh pihak militer dengan alasan yang tak diketahui. Eksekusi mati dilangsungkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu pada 12 September 1962 setelah vonis bersalah dijatuhkan oleh hakim pada 16 Agustus 1962.


Sukarno, teman Kartosoewirjo semasa indekos di rumah Tjokroaminoto di Surabaya pun tak sampai hati menggoreskan pena pada secarik surat keputusan hukuman mati. “Sungguhpun demikian, seorang pemimpin harus bertindak tanpa memikirkan betapa pun pahit kenyataan yang dihadapi,” ujar Sukarno dalam otobiografinya. Keputusan penolakan grasi yang diajukan oleh Kartosoewirjo itu memupus harapan pembatalan hukuman mati.


Foto-foto yang dikoleksi oleh Fadli Zon itu sebenarnya tersimpan pula di Arsip Nasional RI. “Tapi foto yang ada di arsip nasional tak dilengkapi keterangan dan belum dibuka untuk publik,” tandas Fadli yang kini menempuh pendidikan doktoral sejarah di Universitas Indonesia itu.


Dipamerkannya koleksi foto eksekusi itu mengakhiri kabar burung di seputar kematian Kartosoewirjo. “Foto-foto ini membuktikan ayah saya seorang manusia biasa, tembus peluru juga,” kata Sardjono Kartosoewirjo.


Selain itu, foto ini memungkas kabar tak sedap yang menyebutkan kalau Kartosoewirjo diperlakukan secara tak Islami ketika dieksekusi mati. “Ternyata dia diperlakukan secara Islami, disalatkan. Dengan foto ini, kontroversi dan imajinasi yang mengawang-awang tersingkap,” pungkas Mohammad Iskandar.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page