top of page

Sejarah Indonesia

Cara Gratis Dapat Kapal Perang

Cara Gratis Dapat Kapal Perang

Indonesia dapat tiga kapal perang dari Amerika Serikat. Dibarter dengan rongsokan.

18 Januari 2018

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Laksdya TNI Soedibyo Rahardjo (tengah) berbincang dengan para penerbang muda TNI AU. Foto: Repro The Admiral.

SUATU hari, India meluncurkan satelit barunya, tetapi jatuh di Samudra Hindia. Pecahannya terdampar di perairan Aceh. Begitu mendapat laporan, Asisten Operasi Kasum ABRI Laksda TNI Soedibyo Rahardjo segera mengirim pesawat C-130 Hercules untuk mengambil pecahan itu.


Tak banyak yang tahu, rongsokan apa yang harus buru-buru diambil itu. Waktu diangkut, pilot mengomel, “rongsokan gini aja kok harus dibawa ke Jakarta.”


Begitu mendarat di Halim Perdanakusumah, Soedibyo menyimpannya di gudang khusus. Dikunci dan dijaga ketat.


“Saya yakin ada pihak-pihak yang berminat. Benar juga, pihak Amerika yang berminat, cuma tidak tahu kepada siapa mereka harus berhubungan,” kata Soedibyo dalam memoarnya, The Admiral.


Rupanya ada yang membisiki, “We can talk to the Admiral.” Akhirnya, Atase Pertahanan (Athan) Amerika Serikat mendatangi Soedibyo. “Admiral, apakah aparat Anda menemukan sesuatu?”


“Tidak ada,” jawab Soedibyo.


“Ini ada report satelite was in a shore of Aceh.”


Ndak, ndak ada itu,” kata Soedibyo.


Athan kemudian membuka gambar satelit lengkap dengan peta dan menunjukkannya kepada Soedibyo. “Oh, ini maksudnya,” jawab Soedibyo seolah-olah tidak tahu. “Ya, ini, kenapa?”


“Ini bagian dari peluru kendali India. Yang kita ingin tahu metalurginya apa?” kata Athan.


“Metal ya? Diganti metal tidak?” Tanya Soedibyo.


Si Athan bingung, “Maksudnya apa?”


“Ya, saya minta diganti kapal perang. You boleh ambil itu tapi kita dapat kapal,” kata Soedibyo.


Athan kemudian melapor ke atasannya di Washington DC. Mereka setuju. “Kita diberi tiga kapal perang bekas, tetapi masih bisa beroperasi secara utuh. (Rongsokan, red) diangkut, baru ketahuan sistemnya India. Itu kan dari Rusia. Jadi, mereka mendapatkan nilai intelijen yang besar. Senilai tiga kapal fregat gratis dari sana untuk TNI AL,” kata Soedibyo.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
Antara Raja Gowa dengan Portugis

Antara Raja Gowa dengan Portugis

Sebagai musuh Belanda, Gowa bersekutu dengan Portugis menghadapi Belanda.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page