top of page

Sejarah Indonesia

Cerita Rumah Tangga Dalam Empat

Cerita Rumah Tangga dalam Empat Babak

Henk Sneevliet menikah empat kali. Pengalaman masa kecil membuatnya tak mudah kehilangan. Rindu kasih sayang ibu.

12 Oktober 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Henk Sneevliet, Betsy, dan kedua anak mereka, Pim dan Pam ketika bermukim di Semarang. (Repro biografi Henk Sneevliet karya Max Perthus).

MAARTJE Visser gadis rupawan: rambutnya pirang kemerahan, bola mata hijau berbinar-binar, telah menawan hati pemuda berusia 23 tahun. Henk Sneevliet, pemuda itu, langsung bertekuk lutut dan tanpa pikir panjang meminang untuk jadi istrinya. Pertemuan mereka terjadi saat keduanya aktif di organisasi pemuda sosialis di Zwolle. Maartje anggota Perkumpulan Perempuan Sosial-Demokrat (Sociaal-Democratische Vrouwenclub). 

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page