top of page

Sejarah Indonesia

Membangkitkan Kembali Ratu Ilmu Hitam

Membangkitkan Kembali Ratu Ilmu Hitam

Film Ratu Ilmu Hitam pernah dibuat pada 1981. Memenangkan lima penghargaan Festival Film Indonesia.

8 November 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Murni (Suzzanna) ditangkap warga karena dituduh sebagai tukang teluh. (id.mybookshow.com).

Hanif (Ario Bayu) mengajak istri (Hannah Al Rasyid) dan anak-anak mereka berkunjung ke panti asuhan tempat Hanif ditampung ketika kecil. Selain Hanif, Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) yang juga mantan anak panti turut datang. Mereka hendak menjenguk orang tua panti mereka, Pak Bandi (Yayu Unru) yang sedang sakit.


Setelah sekilas bernostalgia dengan rumah panti yang nampaknya terpencil dan jauh dari kota itu, mereka mulai mengalami serangkaian teror. Berbagai kejadian tragis dalam waktu semalam itu kemudian mengingatkan mereka pada sejarah kelam yang terjadi di panti sekitar 20 tahun yang lalu.


Bagaimana kelanjutannya? Sila tonton sendiri karena film Ratu Ilmu Hitam, hasil kolaborasi Joko Anwar bersama Kimo Stamboel telah resmi rilis di bioskop-bioskop Indonesia, 7 November 2019. Kali ini Joko Anwar sebagai penulis skenario sedangkan Kimo berperan sebagai sutradara.


Dalam gala premier film ini, 4 November 2019, hadir mantan aktor Clift Sangra. Ia mengatakan bahwa film ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus mengenang mendiang Suzzanna, pemeran Ratu Ilmu Hitam (1981).


Ratu Ilmu Hitam (2019) resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 7 November 2019. (Fernando Randy/Historia).
Ratu Ilmu Hitam (2019) resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 7 November 2019. (Fernando Randy/Historia).

Ratu Ilmu Hitam memang pertama kali dibuat pada 1981. Film ini mendapuk Suzzanna sebagai Sang Ratu Ilmu Hitam. Beberapa pemeran lainnya yakni Alan Nuari, Sofia WD, Teddy Purba, hingga WD Mochtar juga turut membuat film ini sempat populer pada era itu. Film ini disutradarai oleh Lilik Sudjio, ide cerita oleh Subagio Samtani, dan skenarionya ditulis oleh Imam Tantowi.


Murni (Suzzanna) dituduh menggunakan ilmu hitam oleh Kohar (Alan Nuary) untuk mengacaukan pernikahan Kohar. Calon istri Kohar kesurupan, reog yang ditanggap mengamuk, pesta pernikahan itu pun berakhir kacau. Bahkan, dukun yang hendak membantu pun tewas mengenaskan.


Kohar menghasut warga desa. Murni ditangkap, rumahnya dibakar, dan ia akhirnya dibuang ke jurang. Murni sendiri dulu sebenarnya adalah kekasih Kohar. Namun setelah ditiduri Kohar, Kohar justru menikahi perempuan lain.


Seorang dukun teluh bernama Gendon akhirnya menyelamatkan Murni. Gendon memprovokasi Murni agar balas dendam kepada Kohar dan warga desa yang menyakitinya. Gendon melatih Murni ilmu hitam hingga menjadi Ratu Ilmu Hitam.


Serangkaian pembunuhan oleh Murni pun terjadi di desa. Satu per satu warga yang dulu turut menganiaya Murni kena teluh dan tewas mengenaskan.


Suatu ketika, seorang pemuda bernama Permana datang ke desa mencari keluarganya. Permana ternyata adalah kakak Murni. Namun, Murni justru jatuh cinta pada Permana.


Semenjak balas dendamnya kepada Kohar terpenuhi, Murni sudah berniat ingin menghentikan terornya di desa. Namun Gendo menahannya. Akhirnya, Murni malah berniat membunuh Permana karena salah paham. Permana yang juga mempunyai kekuatan spiritual bisa menyadarkan Murni. Akhirnya, Murni menyerang Gendon hingga tewas. Namun, Murni sendiri juga tewas.


Film ini dibuat pada masa film horor booming pada 1980-an dengan produksi mencapai sekira 69 judul film. Apalagi Suzzanna kala itu telah menjadi ikon film horor Indonesia. Sejumlah film horor yang dibintanginya, seperti Sundelbolong (1981), Nyi Blorong(1982), danMalam Jumat Kliwon (1986) laris di pasaran. Setidaknya Suzzanna telah membintangi 18 film horor.


Pada saat yang sama, latar tempat yakni desa terpencil dengan segala konstruksi mistisnya memang masih kental. Maka tak heran, banyak film horor saat itu berlatar belakang desa dengan makhluk mistis, ilmu gaib, maupun hantu-hantu ciptaan masyarakatnya. Dengan resep itu, film-film horor kala itu barangkali dengan mudah meneror para penontonnya.


Mengutip filmindonesia.or.id, pada Festival Film Indonesia 1982, film Ratu Ilmu Hitam menyabet lima penghargaan sekaligus. Atas perannya sebagai Murni, Suzzana meraih penghargaan pemeran utama wanita terbaik sedangkan WD Mochtar meraih penghargaan pemeran pembantu pria terbaik. Tiga penghargaan lain yakni editing terbaik, fotografi terbaik, dan artistik terbaik.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page