Hasil pencarian
9580 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga
DI rooftop kantor call center Palestine Red Crescent Society di Ramallah, Tepi Barat, siang, 29 Januari 2024, itu Omar Alqam (diperankan Motaz Malhees) diri bersenda-gurau dengan rekan-rekannya. Namun begitu kembali menerima panggilan di meja kerjanya seusai jam istirahat itu, perasaannya tak pernah lagi sama usai mendengar tangisan bocah 6 tahun, Hind Rajab.
- Kanker Masa Prasejarah
Ketika melakukan penggalian pada sebuah gundukan kuburan Scythian –masyarakat nomaden prasejarah Iran– di daerah Tuva di Rusia sepuluh tahun lalu, tanpa diduga para arkeolog menemukan “harta karun”. Dua tengkorak manusia, laki-laki dan perempuan, berjongkok di lantai sebuah ruangan di dalam kuburan. Mereka dikelilingi perlengkapan mewah dari 27 abad lalu; mahkota-mahkota dan jubah yang berhiaskan gambar kuda emas, macan kumbang, dan hewan suci lainnya.
- Jatuh Bangun Sejarah Skateboard
SIAPA sangka jika permainan ini berawal dari keisengan belaka. Skateboard kali pertama lahir di California, Amerika Serikat, sebagai alternatif selancar air atau surfing –karenanya sering disebut sebagai “ sidewalk surfing ”. Bentuk pertamanya masih sederhana, terbuat dari sebilah papan kayu yang dipasangi roda di bawahnya dan tonggak kemudi di bagian depan –mirip otoped.
- Kejahatan Komunis = Holocaust?
KOMISI Eropa menolak seruan negara-negara Eropa Timur untuk memberlakukan apa yang disebut hukum genosida ganda yang akan mengkriminalisasi siapapun yang menyangkal kejahatan rezim komunis, seperti juga banyak negara Eropa melarang penyangkalan atas holocaust. Minggu lalu, enam negara Eropa Timur menulis kepada Viviane Reding, komisaris hukum Eropa, menghimbau agar Uni Eropa memberikan sanksi terhadap tindakan-tindakan “pemaafan publik, penyangkalan, serta pengecilan makna kejahatan (rezim) totalitarian.”
- Peralatan dari Tulang Manusia
SEKELOMPOK ilmuwan menemukan peralatan paling awal dalam peradaban yang terbuat dari tulang manusia –dan tampaknya dibuat oleh manusia Neanderthal, demikian diberitakan edisi online Journal of Human Evolution pada 4 Desember. Namun mereka belum bisa membuktikan atau menyangkal apakah peralatan itu dibuat sengaja, misalnya, untuk ritual atau hanya sisa-sisa kanibalisme.
- Dari SBY Sampai SDSB
RIBUAN masyarakat Yogyakarta turun ke jalan menyaksikan sidang paripurna DPRD Yogyakarta yang membahas RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin, 13 Desember 2010. Lazimnya demonstrasi, selain diisi oleh orasi, juga disemarakkan oleh kalimat bernada protes politik pada spanduk. Di antara kerumunan massa, beberapa orang mengenakan surjan dan blangkon tampak membentangkan spanduk sepanjang lima meter. Pada spanduk yang dibuat oleh Gerakan Rakyat Mataram (Geram) tertulis, “SBY: Sumber Bencana Yogya .” Akronim bernada isinuatif itu bukan yang pertama. Sebelumnya, dalam acara peringatan Sumpah Pemuda ke-77, 28 Oktober 2005, sekira 300-an massa yang tergabung dalam Komite Bersama Rakyat Jogja Menolak Lenga (minyak) Larang (mahal) (Koramell) menggelar aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam aksi tersebut mereka memelesetkan SBY jadi “ Sengsara Banget Yo dan Soyo Bubrah Yo (semakin berantakan ya),” tulis Detiknews.com , 28 Oktober 2005.
- (Bukan) Perhiasan Perang
PADA peringatan Hari Ibu, setiap 22 Desember, biasanya kaum ibu bebas-tugas dari pekerjaan-pekerjaan domestik. Tapi di masa Jepang, kaum ibu justru masuk wilayah politik. Ada yang membantu Jepang dalam Perang Pasifik, ada pula yang menjadikannya sebagai momen perlawanan. Di masa pendudukan Jepang, semua organisasi perempuan yang dibentuk pada masa kolonial dibubarkan. Jepang lalu mendirikan Gerakan Istri Tiga A dan Barisan Putri Asia Raya, yang merupakan bagian dari gerakan Tiga A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia). Gerakan ini tak bertahan lama, kemudian digantikan oleh Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dengan cabang perempuannya bernama Barisan Pekerja Perempuan Putera. Selain itu, Jepang mendirikan Fujinkai, kelompok perempuan setempat yang diketuai oleh istri pejabat tertinggi setempat. Putera akhirnya dilebur dalam organisasi baru, Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa (Jawa Hokokai), dengan bagian perempuan bernama Fujinkai.
- Kado Natal untuk Yogyakarta
DI tengah prahara, pada 2 Januari 1946 sepucuk surat dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX datang ke tangan Presiden Sukarno. Sultan menyampaikan Yogyakarta siap menjadi ibu kota sementara, menggantikan Jakarta yang tak aman lagi karena aksi tentara NICA. Sukarno-Hatta, menyambut baik tawaran itu. Dalam rapat kabinet 3 Januari 1946 para pemimpin republik memutuskan untuk memindahkan ibukota ke Yogyakarta. Seusai rapat, sore menjelang malam, gerbong-gerbong kereta kosong digerakan perlahan dari Stasiun Manggarai. Nyaris tak berbunyi. Di jalan Pegangsaan Timur 56, persis di belakang rumah Sukarno, lokomotif berhenti. Dalam gelap malam yang mencekam Sukarno, Hatta, bersama para menterinya berangkat menuju Yogyakarta.
- Kepala Henry IV
SETELAH sembilan bulan melakukan serangkaian tes, sekelompok ilmuwan di Prancis akhirnya berhasil mengidentifikasikan kepala mendiang Raja Prancis, Henry IV. Hasil riset itu dipublikasikan online dalam jurnal medis British Medical Journal , 15 Desember lalu. Selama ini kepala yang dilansir sebagai kepala Henry IV itu berpindah tangan dari satu kolektor ke kolektor lain, setelah menghilang pada 1793. Henry IV dikuburkan di Basilica St. Denis dekat Paris. Ketika revolusi Prancis mencapai puncaknya, pemakaman kerajaan itu digali dan kelompok revolusioner memotong kepala Henry dan kemudian mencurinya.
- Kontroversi Nobel
REPUTASI Peter Debye, orang Belanda peraih Hadiah Nobel di bidang Kimia tahun 1936, sempat tercoreng namanya karena dicurigai sebagai simpatisan Nazi. Bukti-bukti terbaru menunjukkan kemungkinan dia seorang informan anti-Nazi yang bekerja untuk Sekutu selama Perang Dunia II. Jurrie Reiding, pensiunan ahli kimia di Belanda, meneliti surat-surat pribadi Debye dan menyimpulkan bahwa dia kemungkinan besar menyediakan informasi bagi seorang mata-mata yang bekerja bagi agen intelijen Inggris, MI6, di Berlin. Temuan itu dipublikasikan Ambix , jurnal Society for the History of Alchemy and Chemistry di Belanda.
- Memaknai Kepedihan Bersama
CHHEU CHAP . Dua kata dalam bahasa Khmer itu menggambarkan kepedihan dengan iringan sergapan kelumpuhan fisik dan spiritual; serupa rasa sakit akibat pengkhianatan kekasih bercampur frustasi akan ketiadaan cara mengatasi rasa sakit itu. Demikian penjelasan antropolog Judy Ledgerwood dalam “The Cambodian Tuol Sleng Museum of Genocidal Crimes”, Museum Anthropology , terhadap dua kata yang menjadi komentar sebagian masyarakat Kamboja dalam buku tamu usai mengunjungi museum genosida Tuol Sleng.
- Misteri Tiga Orang Kiri
SEORANG pria berparas dingin, dengan mulut berlumur asap, serius berkata, “Jawa adalah kunci…”, “Djam D kita adalah pukul empat pagi…”, “Kita tak boleh terlambat…!” Dipa Nusantara Aidit pada 1980-an adalah Syu’bah Asa dalam film berjudul Pengkhianatan G-30-S/PKI . Melalui film itu, Syu’bah berhasil menciptakan bayang-bayang di pikiran masyarakat tentang sosok Aidit: lelaki jahat penuh muslihat, haus kekuasaan, dan dengan dingin memerintahkan pembunuhan para jenderal.





















