Hasil pencarian
9590 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Berebut Jadi Tuan Bek
TERSIAR kabar ribuan orang ikut Seleksi Terbuka Lurah dan Camat –kerap disebut lelang jabatan– di Jakarta baru-baru ini. Gebrakan baru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ini jadi wujud nyata upaya menghindarkan pemilihan pejabat dari praktik kolusi dan politik uang. Namun, praktik semacam ini bukan hal baru. Jauh sebelumnya, Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) dan pemerintah Hindia Belanda sudah melakukan seleksi langsung untuk memilih seorang wijkmeester , jabatan yang kurang lebih setara kepala kelurahan pada zamannya.
- Dari Pertahanan Menjadi Rumah Tahanan
KETIKA menghuni penjara Willem I Ambarawa, Sugiman punya cara untuk berkomunikasi dengan istrinya. “Dari jendela sel, saya memberikan tanda dengan lambaian sapu tangan kepada istri saya di seberang benteng,” ujar Sugiman, mantan tahanan politik (tapol) dari desa Bejalen, Ambarawa, kepada Historia. Dia ditahan karena menjadi anggota Barisan Tani Indonesia yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia. Jika ingin tembakau, Sugiman melambaikan saputangan membentuk huruf m-b-a-k-o (tembakau). “Jika istri saya tidak paham, dia berteriak atau melambaikan tangan, saya mengulanginya,” kata Sugiman.
- PRJ untuk Rakyat
PRJ telah merentang waktu selama 50 tahun. Digelar kali pertama pada Juni 1968, pergelaran ini diberi nama Djakarta Fair. Gagasannya berasal dari Ali Sadikin, gubernur Jakarta yang akrab disapa Bang Ali. Dia berkasad menghidupkan kembali pasar malam dan pameran yang pernah digelar di Jakarta sebelumnya. “Saya ingat, dulu semasa kecil ada ‘Pasar Gambir’ di Jakarta (waktu itu masih Batavia sebutannya)… bahwa ‘Pasar Gambir’ itu merupakan keramaian yang menyenangkan,” kata Ali Sadikin dalam biografinya, Bang Ali: Demi Jakarta . Tapi gelaran itu berhenti pada masa Jepang dan tak pernah diadakan lagi setelahnya.
- Baunya Sejarah Jengkol
Jengkol merupakan tumbuhan asli daerah tropis di Asia Tenggara. Selain di Indonesia, ia tumbuh di Malaysia (disebut jering , jiring ), Thailand ( cha niang ), Myanmar ( danyin ), dan Nepal ( dhinyindi ). Kegemaran masyarakat Nusantara memakan jengkol sudah terjejaki lama. Letnan Gubernur Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles dalam The History of Java (1817), misalnya, sudah menyebut jengkol sebagai bahan makanan di Jawa, selain pete dan komlandingan (lamtoro).
- Perang Antara Negeri Kiri
DEMONSTRASI anti-China terjadi di Vietnam pada Minggu (2/6) lalu. Para demonstran memprotes kesewenang-wenangan Negeri Tirai Bambu, di mana kapal angkatan lautnya menangkapi kapal-kapal pukat nelayan Vietnam di perairan yang disengketakan: Laut China Selatan. Selain memblokade jalan-jalan di Hanoi, polisi Vietnam menangkap sekira 20 demonstran dan dua wartawan Vietnam yang bekerja untuk media asing.
- Sapi yang Tercemar
Selain sapi, sebutan untuk hewan penghasil daging dan susu ini adalah lembu. Namun, di Indonesia lema sapi lebih populer ketimbang lembu. Bahkan, daging impor berarti daging sapi impor . Ini ada ceritanya. Dianto Bachriadi dan Anton E. Lucas dalam Merampas Tanah Rakyat: Kasus Tapos dan Cimacan menjelaskan, pada akhir 1975 sejumlah kapal pendarat Angkatan Laut diperintahkan melanjutkan perjalanan ke Australia setelah mendaratkan pasukan penyerbu di Timor Timur. Tujuannya untuk menjemput sapi-sapi yang dipesan Presiden Soeharto tatkala dia berkunjung secara informal ke Australia awal April 1975. Sapi-sapi impor itu untuk mengisi ranch di Tapos, Bogor, Jawa Barat, milik keluarga Soeharto.
- Mang Odon di Tanah Kabuyutan
MENGENAKAN baju adat Baduy berwarna putih atau jamang kurung bodas , lengkap dengan ikat kepala putih, Don Hasman, fotografer- cum -pecinta alam, menyapa kolega-koleganya yang datang pada peluncuran bukunya, Urang Kanekes: Baduy People di Restoran Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat (29/5). Sekira 38 tahun lalu, Don memulai perjalanannya ke Baduy. Didasari semangat meneliti keunikan suku Baduy, dia rela mengorbankan waktunya dengan keluarga. “Baduy sulit dipelajari, dan perlu berkorban untuk meneliti dengan intensif dan dengan metodologi penelitian yang benar,” ujar Don.
- Derita Kuli di Tanah Deli
PADA 1902, J. van den Brand, seorang pengacara di Medan, menulis buku ringkas berjudul De Millioenen uit Deli . Dia menyajikan gambaran rinci tentang derita para kuli yang disiksa majikan pengusaha Belanda di perkebunan Deli, Sumatra Timur. Kisah yang ditulis van den Brand tersebar luas dan memantik kemarahan orang-orang di Negeri Belanda. Mereka menganggap politik etis yang digembar-gemborkan pemerintahannya di Hindia Belanda isapan jempol belaka. Deli pernah menjadi pusat perkebunan, utamanya tembakau. Adalah Jacobus Nienhuijs –seorang pegawai firma JF van Leewen di Surabaya– yang memulainya setelah dia mendapat konsesi tanah cuma-cuma dari Sultan Deli. Nienhuijs mencoba menanam tembakau dan tenyata ketika dipanen pada 1865 menghasilkan tembakau bermutu baik.
- Sejarah Panggilan Papah dan Mamah
PANGGILAN papah dan mamah lazim dipakai dalam lingkungan keluarga. Biasanya karena orangtuanya saling memanggil papah dan mamah , anak-anaknya pun menyapa orangtuanya dengan panggilan tersebut. Bahkan, penggunaan panggilan papah dan mamah bersaing ketat dengan panggilan ayah / bapak dan ibu. Dari manakah asal panggilan papah dan mamah ?
- Kanibalisme di Nusantara
KETIKA mengunjungi Nusantara pada 1292, Marco Polo, seorang penjelajah asal Venesia, Italia, sempat menyusuri pesisir Sumatra. Di tengah perjalanannya, dia terkejut karena menyaksikan adanya masyarakat yang mengkonsumsi daging manusia. Ketika berada di kerajaan Dagroian , daerah Pidie (Aceh), Marco Polo menyaksikan masyarakat kanibal di sana yang memakan daging kerabatnya yang sakit parah dan sudah tidak bisa diselamatkan.
- Harmoko dan Aneka Safari
Harmoko mengadakan safari Ramadan semasa menjabat menteri penerangan pada 1983 berlanjut hingga dia menjadi ketua DPP Golkar (1993-1998). Tujuannya komunikasi politik dengan kegiatan keagamaan. Tapi ujung-ujungnya: kampanye pemenangan pemilihan umum partai berkuasa, Golkar. Menurut sejarawan Asvi Warman Adam, Harmoko melakukan safari Ramadan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia sambil bertemu kader-kader Golkar. Perjalanan itu dibiayai Departemen Penerangan tapi digunakan pula untuk kepentingan kampanye partai. Beberapa ulama dibawa dalam kunjungan dengan tujuan ganda tersebut.
- Leo Fender Revolusioner Dunia Musik
GITARIS legendaris Eric Clapton mengaku salah persepsi terhadap gitar Fender Stratocaster. Dia pernah ogah memainkannya karena neck (leher) gitar itu sempit sehingga menyulitkannya melakukan bending (menekan dan menarik senar untuk menaikkan nada). Selain itu, bahan neck Strat, sebutan populer Fender Stratocaster, terbuat dari kayu rosewood, sementara dia lebih suka kayu eboni. Namun, pada 1970, Eric Clapton akhirnya menjajal Strat. Dan limabelas tahun kemudian, namanya diabadikan dalam seri gitar Stratocaster Eric Clapton Signature yang diminati banyak orang.





















