top of page

Hasil pencarian

9602 hasil ditemukan dengan pencarian kosong

  • Kompeni Bubar Karena Korupsi

    TIDAK kurang dari 290 kapal Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC, Verenigde Oostindische Compagnie, biasa disebut Kompeni) tenggelam di lautan Indonesia. Selain pertempuran dengan kongsi dagang pesaingnya maupun dengan penguasa-penguasa Nusantara, banyak kapal karam karena kelebihan muatan dengan barang dagangan pribadi.

  • Perniagaan dan Barang Muatan VOC

    SEBAGAIMANA diketahui, perusahaan dagang Belanda untuk wilayah Timur, Vereenigde OostIndische Compagnie  (VOC), didirikan pada 20 Maret 1602. Perusahaan yang kemudian dianggap sebagai perusahaan multinasional di dunia, merupakan penggabungan ( vereenigde ) dari berbagai kamar dagang yang menyertakan modal untuk mendanai pelayaran ke wilayah Timur dalam rangka mencari sumber rempah-rempah di Kepulauan Maluku.

  • The Trade and Goods of the VOC

    THE Dutch trading company for the East, Vereenigde OostIndische Compagnie (VOC) , was founded on March 20, 1602. The company, which later was regarded as the world's multinational corporation, was a union ( vereenigde ) of various chambers of commerce that put up capital to fund voyages to the Eastern region in search of spice sources in the Maluku Islands.

  • Omar Dani’s Days in Nirbaya

    ALMOST no one around knows about Nirbaya Prison anymore. The Nirbaya Military Detention Center complex in Pinang Ranti, East Jakarta, is now a densely populated residential area. In the past, Nirbaya Military Detention Center (or RTM in Indonesian, which stands for Rumah Tahanan Militer) was a prison for several elite figures who were suspected of being involved in the September 30 Movement (G30S) in 1965.

  • The Story of Old Paper from Batavia Castle

    A SHEET of old paper is placed on a scanner. A moment later, the scanner is working, recording the old paper into a digital image stored in a computer. Not just one sheet. There are thousands of sheets of old paper that are being and have been digitized by the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI).

  • Alkisah Kertas Tua dari Kastil Batavia

    SELEMBAR kertas tua tampak diletakkan di atas alat pemindai. Sejurus kemudian alat tersebut bekerja, merekam lembaran kertas tua menjadi sebuah gambar digital yang tersimpan di dalam komputer. Tak hanya selembar, ada ribuan lembar kertas tua yang sedang dan telah didigitalisasi oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

  • NU Meninggalkan Masyumi

    MOHAMMAD Saleh, walikota Yogyakarta yang juga tokoh Masyumi (dari Muhammadiyah), bikin perkara. Dalam Kongres Masyumi di Yogyakarta pada Desember 1949, dia menyindir para kiai. “Politik adalah luas. Politik ini saudara-saudara, tidak bisa dibicarakan sambil memegang tasbih, jangan dikira scope -nya politik ini hanya di sekeliling pondok dan pesantren saja. Dia luas menyebar ke seluruh dunia,” kata Saleh.

  • Akhir Riwayat Soebandrio

    DI rumah tahanannya dalam kompleks blok Amal, Rumah Tahanan Militer Nirbaya, Soebandrio mempersilakan wartawan berkunjung untuk meliput dirinya. Saat itu, Soebandrio belum lama tinggal di Nirbaya, usai Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) menjatuhi vonis hukuman mati. Sejak persidangannya di Mahmilub pada akhir 1966, Soebandrio kerap menjadi buruan pemberitaan para kuli tinta.

  • Thilly Weissenborn, Exoticism Without Eroticism

    TWO Balinese women stood, staring at the camera. They were bare-chested; one holding a vessel above her head, the other one wearing a batik headscarf. The girls' poses and their naked body were far from erotic. The photo, taken around 1922, is one of the works of Margarethe Mathilde Weissenborn.

  • Thilly Weissenborn, Eksotisme Tanpa Erotisme

    DUA perempuan Bali berdiri menatap kamera. Mereka bertelanjang dada; yang satu memegang bejana di atas kepala, satunya lagi berkerudung kain batik. Pose gadis itu dan tubuhnya yang telanjang jauh dari kesan erotis. Foto yang dipotret sekitar 1922 itu merupakan salah satu karya dari Margarethe Mathilde Weissenborn.

  • Benny Moerdani Tak Ada Matinya

    SAAT akan diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pangab) di awal tahun 1983, publik sempat bertanya-tanya. Siapa ini Benny? Maklum, Benny yang berlatar perwira Baret Merah (Kopassus) ini selalu bergerak dalam senyap. Setelah pangkat mayor dilaluinya sebagian besar tugasnya lebih banyak di bidang intelijen. Dia pernah bertugas di Seoul, Korea Selatan, pada awal 1970-an, dalam rangka merintis hubungan diplomatik RI dan Korea Selatan. Sebagai perwira intelijen, wajar bila Benny kurang dikenal publik.

  • Pram, Becak, Aib Negara

    “Saya mengumpulkan materi tentang Tirto Adhi Soerjo sejak 1961. Materi dari koran dan majalah dari Museum Gajah. Waktu itu pimpinan perpustakaan Zus Tjoa. Terakhir saya pinjam satu becak, saya bawa pulang. Sebagaimana terbesar, hampir seluruhnya telah saya kembalikan”

bottom of page