top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Ali Alatas Calon Kuat Sekjen PBB

Adam Malik menolak mencalonkan diri sebagai Sekjen PBB. Mantan sekretarisnya, Ali Alatas kemudian menjadi calon kuat Sekjen PBB. Gagal karena kerikil dalam sepatu: Timor Timur.

Oleh :
Historia
15 Mei 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Menteri Luar Negeri Ali Alatas menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, 28 September 1989. (UN Photo).

SEKJEN PBB trending topic di X karena berita (13/05) kutipan pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina yang menginginkan Presiden Joko Widodo menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ketimbang memimpin partai politik. 


Sebelumnya, Sekjen PBB juga trending topic setelah Joko Widodo menyampaikan pidato secara virtual dalam Sidang Umum PBB pada Rabu, 24 September 2020. Ada yang menilai pidato itu bagus sehingga Jokowi layak jadi Sekjen PBB.  


Sejak 1946 hingga sekarang, mengutip laman un.org, Sekjen PBB telah dijabat oleh sembilan orang dari berbagai negara: Norwegia, Swedia, Myanmar, Austria, Peru, Mesir, Ghana, Korea Selatan, dan Portugal.



U Thant adalah Sekjen PBB pertama dari Asia dan Asia Tenggara yang menjabat dari 1961 hingga 1971. Setelah habis masa jabatannya, U Thant meminta Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik mencalonkan diri menjadi Sekjen PBB. Namun, Adam Malik menolak dan yang terpilih menjadi Sekjen PBB adalah Kurt Waldheim dari Austria.


Adam Malik kemudian terpilih menjadi Ketua Sidang Umum PBB ke-26 untuk masa jabatan 1971–1972. Dia menjadi orang Asia kedua yang memimpin sidang lembaga tertinggi dunia itu. 


Setelah Adam Malik tidak jadi Sekjen PBB, kesempatan itu nyaris diraih oleh mantan sekretarisnya, Ali Alatas. Ali Alatas memulai karier sebagai diplomat di Thailand, kemudian Amerika Serikat dan PBB. Setelah itu, dia menjadi sekretaris Adam Malik ketika menjabat Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden. 



Ali Alatas kemudian menjadi Menteri Luar Negeri dalam empat kabinet selama sebelas tahun (1988–1999) di bawah pemerintahan Presiden Soeharto dan Presiden B.J. Habibie. Saat menjabat Menteri Luar Negeri, dia mengemban tugas berat memperjuangkan Timor Timur di PBB. 


Majalah Tempo, 24 September 2000, menyebut Ali Alatas bukan cuma orang terdepan dalam negosiasi nasib mantan provinsi termuda RI itu, dia juga orang pertama yang ditekan PBB dan dunia internasional saban kali Timor Loro Sae dibicarakan di forum resmi dunia. Tatkala negeri itu memilih berpisah dari Indonesia melalui referendum, orang menganggapnya gagal menjalankan politik luar negeri.


“Saya tidak merasa demikian. Saya menjalankan apa yang diputuskan pemerintah dan saya sudah berusaha semampu saya,” kata Ali Alatas dikutip Tempo



Ali Alatas yang dijuluki Singa Tua Diplomat Indonesia pernah dinominasikan menjadi Sekjen PBB oleh sejumlah negara Asia pada 1996. Namun, dukungan kepada Ali Alatas terbentur kendala lama dalam diplomasi luar negeri Indonesa, yaitu masalah Timor Timur yang dia sebut sebagai “kerikil dalam sepatu”. 


Ketika Ali Alatas meninggal dunia pada 11 Desember 2008, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyebut ahli hukum internasional itu sangat dihormati oleh kalangan diplomat se-Asia Tenggara. Namanya juga pernah disebut-sebut sebagai calon kuat Sekjen PBB. “Mungkin kalau tidak ada masalah Timor Timur beliau bisa jadi Sekjen PBB,” kata Juwono dikutip detik.com.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page